BENTENGSUMBAR. COM - Majunya Suherman Tuanku Rajo Disambah sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengejutkan semua pihak. Betapa tidak, sebelum memutuskan menjadi caleg PKB, banyak partai besar yang menawarkan diri kepada putra Tanah Datar ini.
"Ya, banyak yang menawari saya maju dari partai mereka, tapi saya menjatuhkan pilihan ke PKB. Bukan tanpa alasan, karena saya ingin maju melalui partai Islam dan ingin membesarkan PKB di Sumbar," ungkapnya di depan caleg PKB untuk DPRD Sumbar dan DPRD Kota Padang, Senin, 6 Agustus 2018.
Suherman Tuanku Rajo Disambah mengaku tertarik dengan PKB karena plaform Islam yang diusung PKB adalah Ahlusunnah wal Jamaah. Dan kebetulan mertuanya sendiri merupakan warga Nahdliyin.
"Saya lahir di Batusangkar, SD dan SMP di sana, SMK di Padang Panjang dan kuliah di ITP. Waktu kuliah saya sudah menjadi kontraktor kecil-kecilan. Pindah ke Batam sebelum ke Jakarta," ujarnya menceritakan perjalanan hidupnya.
Ia mengatakan, sebelum sukses seperti sekarang ini, dirinya merupakan orang biasa, pernah menempuh hidup susah. Bahkan ketika SMK di Padang Panjang sempat melakoni pekerjaan sambilan mencuci bus ANS.
"Jadi, saya ini berasal dari orang susah juga. Setelah pindah ke Jakarta, baru Allah mendatangkan rezeki tak terhingga. Sekerang perusahaan saya selevel dengan BUMN, menangani proyek besar," cakapnya.
Kepada para caleg PKB di Sumbar, Suherman Tuanku Rajo Disambah berkomitmen untuk mensuport Alat Peraga Kampanye. Baginya, kebersamaan membesarkan PKB di Sumbar sangat dibutuhkan.
"Kita jangan hanya bercita-cita menjadi anggota dewan. Tapi bagaimana kita membesarkan partai, kalau perlu orang nomor 1 Sumbar merupakan kader PKB," tegasnya.
Disangka Orang Gila
Ketua LPP DPW PKB Sumbar, Iswandi Muchtar mengakui pernah menyangka Suherman Tuanku Rajo Disambah adalah orang gila. Pasalnya, diberbagai sudut Kota Padang terpampang balihonya, namun tanpa ada tanda gambar partai.
"Ketika melihat tanda gambar itu, saya akui pernah menyangka, maaf, Tuanku Rajo Disambah ini gila. Kok pasang baliho di mana-mana, tetapi tidak ada tanda gambarnya. Ini kan aneh," ungkapnya.
Namun, setelah pertemuannya dengan Tuanku Rajo Disambah di Jakarta, baru dirinya tahu, kalau Tuanku Rajo Disambah merupakan bacaleg dari partainya sendiri.
"Setelah ketemu, baru saya tahu kalau Tuanku Rajo Disambah merupakan bacaleg dari PKB. Kita di Sumbar patut bersyukur beliau memilih mencaleg dari PKB. Insya Allah akan membangkitkan PKB di Sumbar," cakapnya.
Bahkan Iswandi mendoakan Suherman Tuanku Disambah semoga menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Barat.
"Tapi tentu, kita besarkan partai ini, maka pada pilgub mendatang kita bisa mengusung Tuanku Rajo Disambah," tegasnya yamg diamini para caleg yang hadir.
Spirit Baru
Menurut Sekretaris Umum DPW PKB Sumbar, Firdaus Wiros, Suherman Tuanku Rajo Disambah merupakan spirit baru kebangkitan PKB di Sumatera Barat. Sebab, Suherman Tuanku Rajo Disampah merupakan salah satu caleg yang dianggap bakal mampu meraup suara besar di Pileg 2019.
"Sahabat kita, Suherman Tuanku Rajo Disambah merupakan sipirit bagu kebangkitan PKB di daerah ini. Saya percaya itu, karena itu mari kita bangkitkan semangat kita, sehingga partai ini besar nantinya," ungkapnya.
Apatah lagi, kata Firdaus Wiros, pendiri PKB sendiri KH. Abdurahman Wahid pernah meramalkan partai ini akan menjadi partai besar dan penyelamat Indonesia.
"Ramalan Gusdur Insya Allah akan segera terbukti. Saat ini saja, dari berbagai survei yang diadakan, PKB selalu berada dalam urutan ke-4 secara nasional. Ini menandakan PKB sudah mulai bangkit pasca gejolak di internal partai," katanya.
Caleg Harus Punya Target
Ketua DPW PKB Sumbar Febby Datuk Bangso menegaskan, semua caleg PKB harus memiliki target suara yang jelas. Apatah lagi, seperti DPC PKB Kota Padang yang menargetkan minimal satu kursi perdapil.
"Jika satu dapil saja dibutuhkan suara 6 ribu, maka untuk 5 dapil dibutuhkan suara minimal 30 ribu. Artinya, masing-masing caleg harus punya target suara yang jelas, tidak ngambang," ujarnya.
Namun, kata Febby Datuk Bangso, sampai saat ini, LPP DPC PKB Kota Padang belum menyerahkan mapping atau pemetaan suara masing-masing caleg kepadanya.
"Sampai saat ini belum sampai ke meja saya. Saya harap, mapping masing-masing caleg segera disampaikan ke DPW atau saya," cakapnya.
Silaturahmi antara Suherman Tuanku Rajo Disambah dengan para caleg PKB untuk DPRD Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang dihadiri oleh Ketua DPC PKB Kota Padang, Syamsu Akmal, Sekretaris DPC PKB Kota Padang Januir, Ketua LPP DPC PKB Kota Padang, Zal Koto, dan beberapa orang tokoh masyarakat dari berbagai daerah.
(by)
"Ya, banyak yang menawari saya maju dari partai mereka, tapi saya menjatuhkan pilihan ke PKB. Bukan tanpa alasan, karena saya ingin maju melalui partai Islam dan ingin membesarkan PKB di Sumbar," ungkapnya di depan caleg PKB untuk DPRD Sumbar dan DPRD Kota Padang, Senin, 6 Agustus 2018.
Suherman Tuanku Rajo Disambah mengaku tertarik dengan PKB karena plaform Islam yang diusung PKB adalah Ahlusunnah wal Jamaah. Dan kebetulan mertuanya sendiri merupakan warga Nahdliyin.
"Saya lahir di Batusangkar, SD dan SMP di sana, SMK di Padang Panjang dan kuliah di ITP. Waktu kuliah saya sudah menjadi kontraktor kecil-kecilan. Pindah ke Batam sebelum ke Jakarta," ujarnya menceritakan perjalanan hidupnya.
Ia mengatakan, sebelum sukses seperti sekarang ini, dirinya merupakan orang biasa, pernah menempuh hidup susah. Bahkan ketika SMK di Padang Panjang sempat melakoni pekerjaan sambilan mencuci bus ANS.
"Jadi, saya ini berasal dari orang susah juga. Setelah pindah ke Jakarta, baru Allah mendatangkan rezeki tak terhingga. Sekerang perusahaan saya selevel dengan BUMN, menangani proyek besar," cakapnya.
Kepada para caleg PKB di Sumbar, Suherman Tuanku Rajo Disambah berkomitmen untuk mensuport Alat Peraga Kampanye. Baginya, kebersamaan membesarkan PKB di Sumbar sangat dibutuhkan.
"Kita jangan hanya bercita-cita menjadi anggota dewan. Tapi bagaimana kita membesarkan partai, kalau perlu orang nomor 1 Sumbar merupakan kader PKB," tegasnya.
Disangka Orang Gila
Ketua LPP DPW PKB Sumbar, Iswandi Muchtar mengakui pernah menyangka Suherman Tuanku Rajo Disambah adalah orang gila. Pasalnya, diberbagai sudut Kota Padang terpampang balihonya, namun tanpa ada tanda gambar partai.
"Ketika melihat tanda gambar itu, saya akui pernah menyangka, maaf, Tuanku Rajo Disambah ini gila. Kok pasang baliho di mana-mana, tetapi tidak ada tanda gambarnya. Ini kan aneh," ungkapnya.
Namun, setelah pertemuannya dengan Tuanku Rajo Disambah di Jakarta, baru dirinya tahu, kalau Tuanku Rajo Disambah merupakan bacaleg dari partainya sendiri.
"Setelah ketemu, baru saya tahu kalau Tuanku Rajo Disambah merupakan bacaleg dari PKB. Kita di Sumbar patut bersyukur beliau memilih mencaleg dari PKB. Insya Allah akan membangkitkan PKB di Sumbar," cakapnya.
Bahkan Iswandi mendoakan Suherman Tuanku Disambah semoga menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Barat.
"Tapi tentu, kita besarkan partai ini, maka pada pilgub mendatang kita bisa mengusung Tuanku Rajo Disambah," tegasnya yamg diamini para caleg yang hadir.
Foto bersama dengan caleg PKB untuk DPRD Padang dan Sumbar. |
Menurut Sekretaris Umum DPW PKB Sumbar, Firdaus Wiros, Suherman Tuanku Rajo Disambah merupakan spirit baru kebangkitan PKB di Sumatera Barat. Sebab, Suherman Tuanku Rajo Disampah merupakan salah satu caleg yang dianggap bakal mampu meraup suara besar di Pileg 2019.
"Sahabat kita, Suherman Tuanku Rajo Disambah merupakan sipirit bagu kebangkitan PKB di daerah ini. Saya percaya itu, karena itu mari kita bangkitkan semangat kita, sehingga partai ini besar nantinya," ungkapnya.
Apatah lagi, kata Firdaus Wiros, pendiri PKB sendiri KH. Abdurahman Wahid pernah meramalkan partai ini akan menjadi partai besar dan penyelamat Indonesia.
"Ramalan Gusdur Insya Allah akan segera terbukti. Saat ini saja, dari berbagai survei yang diadakan, PKB selalu berada dalam urutan ke-4 secara nasional. Ini menandakan PKB sudah mulai bangkit pasca gejolak di internal partai," katanya.
Caleg Harus Punya Target
Ketua DPW PKB Sumbar Febby Datuk Bangso menegaskan, semua caleg PKB harus memiliki target suara yang jelas. Apatah lagi, seperti DPC PKB Kota Padang yang menargetkan minimal satu kursi perdapil.
"Jika satu dapil saja dibutuhkan suara 6 ribu, maka untuk 5 dapil dibutuhkan suara minimal 30 ribu. Artinya, masing-masing caleg harus punya target suara yang jelas, tidak ngambang," ujarnya.
Namun, kata Febby Datuk Bangso, sampai saat ini, LPP DPC PKB Kota Padang belum menyerahkan mapping atau pemetaan suara masing-masing caleg kepadanya.
"Sampai saat ini belum sampai ke meja saya. Saya harap, mapping masing-masing caleg segera disampaikan ke DPW atau saya," cakapnya.
Silaturahmi antara Suherman Tuanku Rajo Disambah dengan para caleg PKB untuk DPRD Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang dihadiri oleh Ketua DPC PKB Kota Padang, Syamsu Akmal, Sekretaris DPC PKB Kota Padang Januir, Ketua LPP DPC PKB Kota Padang, Zal Koto, dan beberapa orang tokoh masyarakat dari berbagai daerah.
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »