BENTENGSUMBAR. COM - Sekjen parpol-parpol pro-Jokowi menegaskan tak ada pembahasan bagi-bagi kursi menteri dalam sejumlah pertemuan menuju Pilpres 2019.
Para sekjen malah mengungkap ada parpol di luar koalisi Jokowi yang sempat meminta jatah menteri.
"Boleh tanya sama Pak Johnny (G Plate, Sekjen NasDem). Koalisi sembilan parpol itu sampai sekarang tidak pernah bicara tentang power sharing. PPP dapat kementerian apa, NasDem apa, itu tidak pernah," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 6 Agustus 2018.
"Bahkan yang tidak mau masuk ke kita yang minta power sharing-nya," kata Johnny menimpali.
"Kita tidak membahas power sharing. Kan ada yang tadinya mau masuk sudah sepakat, minta menteri sudah dikasih, posnya pun sudah jelas, habis itu nggak jadi. Padahal kami yang di dalam nggak pernah ngomongin itu," ujar Arsul menimpali lagi.
Namun Arsul tak mau berbicara partai mana yang dia maksud. "Tahu sendirilah. Kura-pura dalam perahu," kata Arsul menjawab pertanyaan partai mana yang meminta kursi.
Alih-alih minta kursi, Arsul mengatakan partai-partai malah menyumbang pikiran untuk visi-misi Jokowi. PPP menyumbang pemikiran untuk visi keislaman, sementara NasDem meminta sejumlah daerah lebih diperhatikan.
"Kalau NasDem, misalnya, dominannya lebih banyak minta perhatian di daerah Nusa Tenggara. Nah, wajar karena dapilnya sana. Itu, lo," ujar Arsul
"Karena Nusa Tenggara Timur itu representasi dari wilayah yang butuh perhatian. Wajar," tukas Johnny.
(Sumber: detik.com)
Para sekjen malah mengungkap ada parpol di luar koalisi Jokowi yang sempat meminta jatah menteri.
"Boleh tanya sama Pak Johnny (G Plate, Sekjen NasDem). Koalisi sembilan parpol itu sampai sekarang tidak pernah bicara tentang power sharing. PPP dapat kementerian apa, NasDem apa, itu tidak pernah," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 6 Agustus 2018.
"Bahkan yang tidak mau masuk ke kita yang minta power sharing-nya," kata Johnny menimpali.
"Kita tidak membahas power sharing. Kan ada yang tadinya mau masuk sudah sepakat, minta menteri sudah dikasih, posnya pun sudah jelas, habis itu nggak jadi. Padahal kami yang di dalam nggak pernah ngomongin itu," ujar Arsul menimpali lagi.
Namun Arsul tak mau berbicara partai mana yang dia maksud. "Tahu sendirilah. Kura-pura dalam perahu," kata Arsul menjawab pertanyaan partai mana yang meminta kursi.
Alih-alih minta kursi, Arsul mengatakan partai-partai malah menyumbang pikiran untuk visi-misi Jokowi. PPP menyumbang pemikiran untuk visi keislaman, sementara NasDem meminta sejumlah daerah lebih diperhatikan.
"Kalau NasDem, misalnya, dominannya lebih banyak minta perhatian di daerah Nusa Tenggara. Nah, wajar karena dapilnya sana. Itu, lo," ujar Arsul
"Karena Nusa Tenggara Timur itu representasi dari wilayah yang butuh perhatian. Wajar," tukas Johnny.
(Sumber: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »