BENTENGSUMBAR. COM - Pusat rekonsiliasi Rusia di Suriah mengumumkan, kelompok-kelompok teroris bersenjata di Idlib menolak segala bentuk perundingan dan tengah bersiap melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah.
IRNA, Kamis, 23 Agustus 2018 melaporkan, Ketua Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, Alexei Tsiganov mengatakan, para pemimpin kelompok teroris Jabhat Nusra mengabarkan kesiapan mereka untuk melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah dan menolak segala bentuk perundingan guna menyelesaikan krisis di negara itu secara politik.
Tsiganov menambahkan, pusat rekonsiliasi Rusia meminta seluruh kelompok teroris di Suriah untuk menghindari aksi bersenjata dan ikut dalam proses penyelesaian politik krisis Suriah.
Menurutnya, penangkapan anasir bersenjata yang menginginkan dialog dengan pemerintah Damaskus di wilayah-wilayah deeskalasi di Provinsi Idlib oleh kelompok teroris, sampai sekarang terus berlanjut.
Ia menjelaskan, jumlah anasir bersenjata yang ditangkap dalam dua minggu terakhir mencapai lebih dari 500 orang dan nasib mereka masih belum jelas.
Provinsi Idlib di barat laut Suriah masih diduduki sejumlah kelompok teroris, dan pasukan pemerintah Suriah tengah bersiap membersihkan wilayah ini dari keberadaan teroris Jabhat Nusra, Daesh dan yang lainnya.
Pemerintah Suriah pada hari Senin, 20 Agustus 2018 telah membuka kembali pintu perbatasan Abu Al Duhur di timur Provinsi Idlib dengan maksud untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak di wilayah-wilayah yang diduduki teroris.
(Sumber: parstoday.com)
IRNA, Kamis, 23 Agustus 2018 melaporkan, Ketua Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, Alexei Tsiganov mengatakan, para pemimpin kelompok teroris Jabhat Nusra mengabarkan kesiapan mereka untuk melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah dan menolak segala bentuk perundingan guna menyelesaikan krisis di negara itu secara politik.
Tsiganov menambahkan, pusat rekonsiliasi Rusia meminta seluruh kelompok teroris di Suriah untuk menghindari aksi bersenjata dan ikut dalam proses penyelesaian politik krisis Suriah.
Menurutnya, penangkapan anasir bersenjata yang menginginkan dialog dengan pemerintah Damaskus di wilayah-wilayah deeskalasi di Provinsi Idlib oleh kelompok teroris, sampai sekarang terus berlanjut.
Ia menjelaskan, jumlah anasir bersenjata yang ditangkap dalam dua minggu terakhir mencapai lebih dari 500 orang dan nasib mereka masih belum jelas.
Provinsi Idlib di barat laut Suriah masih diduduki sejumlah kelompok teroris, dan pasukan pemerintah Suriah tengah bersiap membersihkan wilayah ini dari keberadaan teroris Jabhat Nusra, Daesh dan yang lainnya.
Pemerintah Suriah pada hari Senin, 20 Agustus 2018 telah membuka kembali pintu perbatasan Abu Al Duhur di timur Provinsi Idlib dengan maksud untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak di wilayah-wilayah yang diduduki teroris.
(Sumber: parstoday.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »