BENTENGSUMBAR. COM - Malewakan Penghulu dalam adat Minangkabau merupakan budaya yang skakral, namun sumpah yang dibebankan amatlah berat, yaitu dikutuk Alquran 30 juz, ka ateh indak ba pucuak, ka bawah indak baurek, ditangah-tangah digiriak kumbang pulo.
"Sebagaimana manusia biasa yang ada kekurangan apalagi bagi orang-orang politik tentu ini akan menjadi siksaan tersendiri, jika lalai akan amanah ini," ujar Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat memberikan sambutan pada acara melewakan gala Drs. Ali Amran Abas Datuak Rajo Nan Endah Suku Kampai Jorong Gunuang Tangah Rawang Kenagarian Gunung Malelo Surantiah kecamatan Sutera Kabupaten Pessel, Sabtu, 7 Juli 2018.
Hadir dalam kesempatan itu Anggota DPR RI Asli Chaidir dan Darizal Basir, Ketua DPRD Kabupaten Pessel, Dijen Haji Kementerian Agama Republik Indonesia, Katua LKAAM Sumbar, Camat, Walinagari se Kecamatan Sutera , Ketua Kerapatah Adat Nagari (KAN) Surantih, para penghulu Surantih, dan tokoh masyarakat Sutera Pesisir Selatan.
Dikatakan Wagub, kesibukan dan dinamika politik yang begitu luas dan besar kadang bisa membuat seseorang itu abai dan lupa akan sumpah datuk itu. Tak ada manusia yang sempurna, karena itu mungkin kalimat di kutuk Alqur'an 30 juz dapat diganti dengan bahasa yang lebih baik, tidak memberatkan tanpa mengurangi maksud dan tujuan dari tanggungjawab seorang penguhulu atau datuk, baik kepada kemenakan dan kampung halamannya.
"Kita menyadari tantangan dan dinamika perkembangan kemajuan zaman peran dan fungsi seorang penghulu atau datuk amatlah besar, namun seiring itu pula karena seorang datuk ada di luar dari kampung dan kelompok sukunya, ini mungkin yang menyebabkan penghulu atau datuk tidak berjalan dengan baik dan ada yang diabaikan kemenakannya," urainya.
Oleh karena itu, katanya, mesti ada juga datuak panungkek yang tinggal di kampung secara langsung, yang cerdas dan bijaksana. Keterwakilan penghulu datuk dengan ada datuak penungkek ini yang mesti menjadi dinamika kemajuan kampung halaman dan anak kemenakan. Walau sosok penghulu datuk tak lepas dari tanggungjawab, mesti pulang juga secara rutin melihat perkembangan yang terjadi setiap saatnya.
"Rajo Endah makna adalah "enak dipandang". Ini juga mengisyaratkan bagaimana pembangunan kampung halaman itu enak dipandang, baik pembangunan infrastrukturnya, budi pekertinya masyarakat dan generasi mudanya," ulasnya.
Dalam menyikapi kondisi perubahan global saat ini, papar Nasrul Abit, dirinya punya data tentang penyalahgunaan narkoba, baik secara provinsi maupun untuk Kabupaten Pesisir Selatan. Jika semua ninik mamak mau ikut serta memperbaiki semua ini untuk kebaikan masa datang, duduk bersama membahas dan mencari jalan keluar yang baik, maka bahaya narkoba ini akan dapat diatasi.
Menurut Nasrul Abit, ninik mamak mesti berperan mengajak kembali anak kemenakannya untuk mau belajar adat dan istiadat budaya sendiri. Berbahasa dengan dialek masing-masing daerah perlu dikembangkan, jika tidak bahasa khas daerah akan hilang dengan sendirinya.
"Ini tentu akan merisaukan kita dalam menumbuhkan kepercayaan dan kelestarian budaya dan adat kita," ujar Nasrul Abit.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir
"Sebagaimana manusia biasa yang ada kekurangan apalagi bagi orang-orang politik tentu ini akan menjadi siksaan tersendiri, jika lalai akan amanah ini," ujar Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat memberikan sambutan pada acara melewakan gala Drs. Ali Amran Abas Datuak Rajo Nan Endah Suku Kampai Jorong Gunuang Tangah Rawang Kenagarian Gunung Malelo Surantiah kecamatan Sutera Kabupaten Pessel, Sabtu, 7 Juli 2018.
Hadir dalam kesempatan itu Anggota DPR RI Asli Chaidir dan Darizal Basir, Ketua DPRD Kabupaten Pessel, Dijen Haji Kementerian Agama Republik Indonesia, Katua LKAAM Sumbar, Camat, Walinagari se Kecamatan Sutera , Ketua Kerapatah Adat Nagari (KAN) Surantih, para penghulu Surantih, dan tokoh masyarakat Sutera Pesisir Selatan.
Dikatakan Wagub, kesibukan dan dinamika politik yang begitu luas dan besar kadang bisa membuat seseorang itu abai dan lupa akan sumpah datuk itu. Tak ada manusia yang sempurna, karena itu mungkin kalimat di kutuk Alqur'an 30 juz dapat diganti dengan bahasa yang lebih baik, tidak memberatkan tanpa mengurangi maksud dan tujuan dari tanggungjawab seorang penguhulu atau datuk, baik kepada kemenakan dan kampung halamannya.
"Kita menyadari tantangan dan dinamika perkembangan kemajuan zaman peran dan fungsi seorang penghulu atau datuk amatlah besar, namun seiring itu pula karena seorang datuk ada di luar dari kampung dan kelompok sukunya, ini mungkin yang menyebabkan penghulu atau datuk tidak berjalan dengan baik dan ada yang diabaikan kemenakannya," urainya.
Oleh karena itu, katanya, mesti ada juga datuak panungkek yang tinggal di kampung secara langsung, yang cerdas dan bijaksana. Keterwakilan penghulu datuk dengan ada datuak penungkek ini yang mesti menjadi dinamika kemajuan kampung halaman dan anak kemenakan. Walau sosok penghulu datuk tak lepas dari tanggungjawab, mesti pulang juga secara rutin melihat perkembangan yang terjadi setiap saatnya.
"Rajo Endah makna adalah "enak dipandang". Ini juga mengisyaratkan bagaimana pembangunan kampung halaman itu enak dipandang, baik pembangunan infrastrukturnya, budi pekertinya masyarakat dan generasi mudanya," ulasnya.
Dalam menyikapi kondisi perubahan global saat ini, papar Nasrul Abit, dirinya punya data tentang penyalahgunaan narkoba, baik secara provinsi maupun untuk Kabupaten Pesisir Selatan. Jika semua ninik mamak mau ikut serta memperbaiki semua ini untuk kebaikan masa datang, duduk bersama membahas dan mencari jalan keluar yang baik, maka bahaya narkoba ini akan dapat diatasi.
Menurut Nasrul Abit, ninik mamak mesti berperan mengajak kembali anak kemenakannya untuk mau belajar adat dan istiadat budaya sendiri. Berbahasa dengan dialek masing-masing daerah perlu dikembangkan, jika tidak bahasa khas daerah akan hilang dengan sendirinya.
"Ini tentu akan merisaukan kita dalam menumbuhkan kepercayaan dan kelestarian budaya dan adat kita," ujar Nasrul Abit.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »