Dorong Anies Baswedan Capres Lawan Jokowi, Bayangan PKS Pecah di Depan Mata

Dorong Anies Baswedan Capres Lawan Jokowi, Bayangan PKS Pecah di Depan Mata
BENTENGSUMBAR. COM - Keinginan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang menyodorkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi capres bisa membawa akibat.

Salah satu akibat fatal yang ditimbulkan adalah bayangan perpecahan di internal partai.

Sebab, hasrat Sohibul itu ternyata tak mendapat kata sepakat dan ditentang oleh anak buahnya sendiri.

Tentangan atas hasrat Sohibul itu salah satunya datang dari politisi PKS Mahfudz Siddiq.

Mahfudz justru menginginkan Anies agar tetap berada di DKI Jakarta untuk menuntaskan kewajibannya sebagai gubernur periode 2017-2023.

Hal ini disampaikan Mahfudz menanggapi sinyal Sohibul yang menginginkan Anies menjadi calon presiden.

Salah satu pertimbangan Mahfudz adalah, sebelumnya PKS sudah menyodorkan sembilan kader untuk dipertarungkan dalam Pilpres 2019 mendatang.

Ia menyarankan agar Sohibul dan seluruh komponen partai, tetap memeperjuangkan sembilan kader yang sudah menjadi kesepakatan bersama tersebut.

Terlepas apakah nama-nama itu menjadi capres atau cawapres.

Demikian sebut Mahfudz saat dihubungi, Selasa, 10 Juli 2018.

“PKS harusnya memperjuangkan sembilan nama yang sudah disepakati untuk jadi cawapres Prabowo yang diamanahkan Majelis Syuro PKS,” tegas dia.

Anggota DPR Ri itu menambahkan, kalaupun Anies tetap didorong masuk dalam bursa capres, setidaknya ada dua faktor yang harus menjadi pertimbangan utama.

Pertama, masa jabatan Anies sebagai gubernur yang belum genap satu tahun.

Ia menganggap kemenangan Anies sebagai orang nomor satu di DKI itu tidak sesederhana proses politiknya.

“Kedua, Anies bukanlah kader PKS alias non parpol,” tegas Mahfudz.

Sebab, sambungnya, pelaksanaan pemilu secara bersamaan jangan sampai membuat sosok capres yang diusung menang malah membuat partai babak belur dalam pemilihan legislatif.

“Hal inilah yang seharusnya dipikirkan oleh PKS,” jelas Mahfudz.

Untuk diketahui, selain memberikan sinyal Anies Baswedan masuk dalam bursa Pilpres 2019, Sohibul Iman juga menilai Anies pantas menjadi menjadi cawapres, bahkan capres sekalipun.

Namun, sebelumnya, baik Sohibul dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, sama-sama menolak wacana Anies jika menjadi cawapres Prabowo yang menjadi koalisinya.

Di sisi lain, PKS juga sudah menyodotkan sembilan nama kader partai kepada Gerindra untuk dipilih salah satunya.

Disebut-sebut, nama-nama kader itu menjadi salah satu syarat dan ‘mas kawin’ untuk PKS yang berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Sembilan nama capres atau cawpres PKS untuk Pilpres 2019 itu antara lain, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

Lalu ada nama mantan presiden PKS Anis Matta, Presiden PKS Sohibul Iman dan politisi senior TIfatul Sembiring.

Selanjutnya ada juga nama Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Irwan Prayitno, dan Salim Segaf Al Jufri.

Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 juga telah memunculkan 5 nama calon presiden dan 9 nama calon wakil presiden.

Nama-nama tersebut disampaikan Persaudaraan Alumi 212 dalam Rakornas yang digelar pada 13 Ramadhan 1439 H/29 Mei 2018.

Berikut 5 nama capres versi Persaudaraan Alumni 212:

1. Rizieq Shihab

2. Prabowo Subianto

3. Tuan Guru Bajang (dicoret setelah dukung Jokowi)

4. Yusril Ihza Mahendra

5. Zulkifli Hasan

Sedangkan nama cawapres ada 9, yakni:

1. Ahmad Heriyawan

2. Hidayat Nur Wahid

3. Yusril Ihza Mahendra

4. Anies Matta

5. Zulkifli Hasan

6. Eggi Sudjana

7. Ustadz Bachtiar Nasir

8. Prabowo Subianto

9. Anies Baswedan

(Sumber: pojoksatu.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »