BENTENGSUMBAR. COM - KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meminta kepada masyarakat jangan menyebut orang dengan gelar yang buruk, termasuk memanggil 'kecebong' atau 'kampret'. Dua sebutan itu sering disematkan oleh para pendukung tokoh politik tertentu.
"Jadi jangan panggil dengan gelaran yang buruk. Yang satu panggil kecebong, yang satu panggil kampret," kata Aa Gym, dalam acara Kajian Tauhid, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, 8 Juli 2018.
Aa Gym pun sering bertanya kepada hadirin yang hadir untuk mengingatkan hal tersebut. Masyarakat pun mengulang apa yang dikatakan oleh Aa Gym.
"Jangan memanggil orang dengan gelar buruk," ucap masyarakat berbarengan.
Neno Mengaku Tak Pernah Pakai Istilah 'Cebong-Kampret'
Sementara itu, Neno Warisman sepakat dengan ajakan untuk menghentikan sebutan cebong dan kampret. Neno mengaku tidak pernah menggunakan istilah tersebut.
"Saya bicara sebagai seorang rakyat, di antara rakyat dengan rakyat itu tidak boleh terjadi. Makanya saya mengapresiasi Ustaz Bachtiar Nashir untuk menghentikan istilah itu supaya kita boleh beda pilihan karena semua sama, kamu mau memilih lagi, aku tak mau memilih lagi, itu sama sederajat," kata Neno di Taman Padang, Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Juli 2018.
Neno mengaku tidak pernah menggunakan istilah cebong dan kampret. Menurutnya, anggapan itu muncul karena masyarakat belum bisa mengungkapkan alasan terhadap pilihannya.
"Saya memang dari awal tidak pernah sekalipun menggunakan kata tersebut. Saya itu sangat menyayangi manusia. Bagi saya, mereka belum tahu apa yang kita lakukan dan mungkin juga hal itu yang menjadi kekurangan kita, karena kita belum artikulatif, belum mampu menjelaskan kenapa kita tidak mau. Misalnya memilih presiden yang baru atau yang lain," ucapnya.
Neno menuturkan agama Islam juga melarang penggunaan panggilan seperti itu. "Artinya kalau dalam bahasa agama kita memang sangat melarang mengatakan itu jadi bergaulah semuanya dengan kata kata yang baik. Karena berkata baik itu sangat mulia. Jadi jangan menunggu orang lain berkata baik," kata Neno.
Di media sosial, Neno juga mewanti-wanti followernya agar menghilangkan panggilan-panggilan tersebut. Menurutnya, lebih baik gunakan kata lain yang tidak membawa-bawa nama binatang.
"Di media sosial kepada para penulis saya minta juga agar menghilangkan kata itu. Kita gunakan saja kata lain misalnya di kamus kita apakah namanya jaluters atau apa atau sesuatu yang memang bisa kita katakan itu tidak membawa binatang," tutupnya
Sebutan 'kecebong' dan 'kampret' muncul setelah Pilpres 2014. Saat itu Joko Widodo (Jokowi) berhadapan dengan Prabowo Subianto. Masing-masing pendukung pun saling melekatkan sebutan itu ke pendukung rivalnya.
(Sumber: detik.com)
"Jadi jangan panggil dengan gelaran yang buruk. Yang satu panggil kecebong, yang satu panggil kampret," kata Aa Gym, dalam acara Kajian Tauhid, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, 8 Juli 2018.
Aa Gym pun sering bertanya kepada hadirin yang hadir untuk mengingatkan hal tersebut. Masyarakat pun mengulang apa yang dikatakan oleh Aa Gym.
"Jangan memanggil orang dengan gelar buruk," ucap masyarakat berbarengan.
Neno Mengaku Tak Pernah Pakai Istilah 'Cebong-Kampret'
Sementara itu, Neno Warisman sepakat dengan ajakan untuk menghentikan sebutan cebong dan kampret. Neno mengaku tidak pernah menggunakan istilah tersebut.
"Saya bicara sebagai seorang rakyat, di antara rakyat dengan rakyat itu tidak boleh terjadi. Makanya saya mengapresiasi Ustaz Bachtiar Nashir untuk menghentikan istilah itu supaya kita boleh beda pilihan karena semua sama, kamu mau memilih lagi, aku tak mau memilih lagi, itu sama sederajat," kata Neno di Taman Padang, Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Juli 2018.
Neno mengaku tidak pernah menggunakan istilah cebong dan kampret. Menurutnya, anggapan itu muncul karena masyarakat belum bisa mengungkapkan alasan terhadap pilihannya.
"Saya memang dari awal tidak pernah sekalipun menggunakan kata tersebut. Saya itu sangat menyayangi manusia. Bagi saya, mereka belum tahu apa yang kita lakukan dan mungkin juga hal itu yang menjadi kekurangan kita, karena kita belum artikulatif, belum mampu menjelaskan kenapa kita tidak mau. Misalnya memilih presiden yang baru atau yang lain," ucapnya.
Neno menuturkan agama Islam juga melarang penggunaan panggilan seperti itu. "Artinya kalau dalam bahasa agama kita memang sangat melarang mengatakan itu jadi bergaulah semuanya dengan kata kata yang baik. Karena berkata baik itu sangat mulia. Jadi jangan menunggu orang lain berkata baik," kata Neno.
Di media sosial, Neno juga mewanti-wanti followernya agar menghilangkan panggilan-panggilan tersebut. Menurutnya, lebih baik gunakan kata lain yang tidak membawa-bawa nama binatang.
"Di media sosial kepada para penulis saya minta juga agar menghilangkan kata itu. Kita gunakan saja kata lain misalnya di kamus kita apakah namanya jaluters atau apa atau sesuatu yang memang bisa kita katakan itu tidak membawa binatang," tutupnya
Sebutan 'kecebong' dan 'kampret' muncul setelah Pilpres 2014. Saat itu Joko Widodo (Jokowi) berhadapan dengan Prabowo Subianto. Masing-masing pendukung pun saling melekatkan sebutan itu ke pendukung rivalnya.
(Sumber: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »