BENTENGSUMBAR. COM - Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebut tindakan pemerintah AS sebagai pemicu ketegangan dalam hubungan antara Moskow dan Washington.
Putin dalam wawancara dengan NBC, Jumat, 9 Maret 2018 membantah tuduhan dinas-dinas intelijen AS, yang menyebut dirinya telah memerintahkan intervensi dalam pemilu presiden AS tahun 2016.
Menurutnya, AS merupakan pemicu utama ketegangan antara kedua negara, dan Rusia tidak berperan dalam hal ini, namun Moskow siap untuk berunding dengan Washington.
Putin juga menuntut investigasi atas tindakan AS sekutunya di Irak dan Suriah. "Negara-negara Barat perlu menyelidiki serangan terhadap warga sipil di Mosul, Irak, dan Raqqa, Suriah pada saat pembebasan mereka dari pendudukan Daesh," tegasnya.
Presiden Rusia menjelaskan, semuanya hancur di Mosul dan Raqqa, dan sampai sekarang mayat warga sipil terkubur di bawah reruntuhan. "Amerika dan Barat enggan untuk mengkaji kembali masalah ini," pungkasnya.
(Sumber: Bintang.com)
Putin dalam wawancara dengan NBC, Jumat, 9 Maret 2018 membantah tuduhan dinas-dinas intelijen AS, yang menyebut dirinya telah memerintahkan intervensi dalam pemilu presiden AS tahun 2016.
Menurutnya, AS merupakan pemicu utama ketegangan antara kedua negara, dan Rusia tidak berperan dalam hal ini, namun Moskow siap untuk berunding dengan Washington.
Putin juga menuntut investigasi atas tindakan AS sekutunya di Irak dan Suriah. "Negara-negara Barat perlu menyelidiki serangan terhadap warga sipil di Mosul, Irak, dan Raqqa, Suriah pada saat pembebasan mereka dari pendudukan Daesh," tegasnya.
Presiden Rusia menjelaskan, semuanya hancur di Mosul dan Raqqa, dan sampai sekarang mayat warga sipil terkubur di bawah reruntuhan. "Amerika dan Barat enggan untuk mengkaji kembali masalah ini," pungkasnya.
(Sumber: Bintang.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »