BENTENGSUMBAR. COM - Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Nasrul Abit melakukan dialog pagi bersama kru TvOne dan Bupati Yudas Sabaggalet, Rabu, 21 Maret 2018 pagi.
Pada kesempatan itu, wagub mengatakan, Mentawai merupakan salah satu dari 3 (tiga) daerah tertinggal di Sumbar. Pemerintah Provinsi Sumbar saat ini berupaya mendorong agar ketiga daerah ini keluar dari daerah tertinggal.
"Saya dari awal memang bertanya kepada OPD dan masyarakat, apakah boleh saya masuk memperbaiki Mentawai. Alhamdulillah semua masyarakat Mentawai menerima, sehingga kita memulai melakukan pendataan potensi dengan membawa OPD terkait Pemprov Sumbar yang berkalaborasi dengan OPD di Mentawai," urainya.
Wagub bersama tim mencari bentuk pembangunan yang pas untuk Mentawai dan dari data yang ada terdapat pembangian pembangunan Siberut tentang pariwisata, Sipora ibu kota, jasa dan perdaganggan, dan Sikakap tentang pembangunan kelautan dan perikanan terpadu.
"Berdasarkan singkronisasi itu, pemerintah provinsi memberikan dorongan percepatan pembangunan yang hitung-hitingannya membutuhkan biaya sebesar Rp2,1 Triliun. Hemat kami, semua ini akan terwujud dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, jika pembangunan pelabuhan Bajau dan pembangunan trans Mentawai bisa dipercepat, Mentawai akan segera keluar dari daerah tertinggal," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Yudas Sabaggalet mengatakan, ada 51 resort di Mentawai, tapi belum hebat, maka untuk lebih besar, muncul pemikiran membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kunci pembanguan Mentawai ada di trans Mentawai, karena orang Siberut, Sipora, dan Sikakap menyatukan daerah ini dengan trans Mentawai sebagai urat nadi persatuan masyarakat dan pemerataan pembangunan di Mentawai.
Saat ini ada Akademi Komunitas Mentawai dalam meningkatkan pendidikan dengan tujuan mempersiapkan masyarakat dalam menyongsong lompatan besar kemajuan pembangunan Mentawai, ungkapnya.
Yudas menegaskan, target keberadaan KEK memperkejakan lebih 10.000 tenaga kerja dan kunjungan wisata akan mencapai 300.000 pertahun, dan multi efek kegiatan perekonomian masyarakat Mentawai. Walaupun Mentawai daerah 3 (tiga) T: Tertinggal, Termiskin dan Terluar, namun pembangunannya merupakan pembangunan yang menginternasional. Semua ini untuk kesejahteraan masyarakat Mentawai hari ini dan esok.
Editor: Zamri Yahya
Laporan: Jasman Rizal
Pada kesempatan itu, wagub mengatakan, Mentawai merupakan salah satu dari 3 (tiga) daerah tertinggal di Sumbar. Pemerintah Provinsi Sumbar saat ini berupaya mendorong agar ketiga daerah ini keluar dari daerah tertinggal.
"Saya dari awal memang bertanya kepada OPD dan masyarakat, apakah boleh saya masuk memperbaiki Mentawai. Alhamdulillah semua masyarakat Mentawai menerima, sehingga kita memulai melakukan pendataan potensi dengan membawa OPD terkait Pemprov Sumbar yang berkalaborasi dengan OPD di Mentawai," urainya.
Wagub bersama tim mencari bentuk pembangunan yang pas untuk Mentawai dan dari data yang ada terdapat pembangian pembangunan Siberut tentang pariwisata, Sipora ibu kota, jasa dan perdaganggan, dan Sikakap tentang pembangunan kelautan dan perikanan terpadu.
"Berdasarkan singkronisasi itu, pemerintah provinsi memberikan dorongan percepatan pembangunan yang hitung-hitingannya membutuhkan biaya sebesar Rp2,1 Triliun. Hemat kami, semua ini akan terwujud dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, jika pembangunan pelabuhan Bajau dan pembangunan trans Mentawai bisa dipercepat, Mentawai akan segera keluar dari daerah tertinggal," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Yudas Sabaggalet mengatakan, ada 51 resort di Mentawai, tapi belum hebat, maka untuk lebih besar, muncul pemikiran membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kunci pembanguan Mentawai ada di trans Mentawai, karena orang Siberut, Sipora, dan Sikakap menyatukan daerah ini dengan trans Mentawai sebagai urat nadi persatuan masyarakat dan pemerataan pembangunan di Mentawai.
Saat ini ada Akademi Komunitas Mentawai dalam meningkatkan pendidikan dengan tujuan mempersiapkan masyarakat dalam menyongsong lompatan besar kemajuan pembangunan Mentawai, ungkapnya.
Yudas menegaskan, target keberadaan KEK memperkejakan lebih 10.000 tenaga kerja dan kunjungan wisata akan mencapai 300.000 pertahun, dan multi efek kegiatan perekonomian masyarakat Mentawai. Walaupun Mentawai daerah 3 (tiga) T: Tertinggal, Termiskin dan Terluar, namun pembangunannya merupakan pembangunan yang menginternasional. Semua ini untuk kesejahteraan masyarakat Mentawai hari ini dan esok.
Editor: Zamri Yahya
Laporan: Jasman Rizal
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »