BENTENGSUMBAR.COM - NasDem Jakarta Timur memastikan mereka yang mengatasnamakan NasDem untuk memberi dukungan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga adalah kader yang sudah lama non-aktif.
“Itu yang enggak bisa kita terima, menurut saya ini upaya penyesatan, propaganda, dan fitnah yang dilakukan kader non-aktif dan peserta Pilkada DKI,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Jakarta Timur, James Arifin Sianipar di Jakarta, Jumat (3/12).
Ada sepuluh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem di Jakarta Timur yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies-Sandi, Selasa kemarin. Anggota DPRD Fraksi NasDem ini menyebut mereka dengan terang-terangan melakukan penyesatan publik karena memasang nama dan simbol Partai NasDem pada acara deklarasi yang digelar di markas Anies-Sandi, di Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan.
“Saya hitung ada 12 mantan pengurus yang dengan sengaja menggunakan atribut partai saat itu. Mereka benar-benar bukan pengurus DPC NasDem lagi,” terang James.
Ke 12 orang mantan kader NasDem itu adalah Budi Dharmakusuma mantan Ketua DPC Cakung, Nurdin mantan Ketua DPC Ciracas, Saefudin mantan Ketua DPC Jatinegara, Arsali mantan Ketua DPC Pasar Rebo, Willy Noya mantan Ketua DPC Duren Sawit, Indri Novian mantan Sekertaris DPC Mantraman, Ichwan mantan Sekertaris DPC Cakung, Wiwik mantan Bendahara DPC Kramat Jati, Rahmat mantan pengurus DPRt Makasar, Tomi Cahyadi mantan Ketua DPRt Pondok Rangon, Nurlela mantan Ketua DPRt Rawamangun-Pulogadung, dan Lena mantan anggota DPRt Kayu Putih-Pulogadung.
“Mereka semua sudah non-aktif sebelum mengadakan deklarasi buat pasangan lain,” terang James.
James menduga ada pemufakatan antara bekas kadernya dengan pasangan Anies-Sandi untuk mempropaganda dukungan NasDem untuk pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Dengan begitu, Rabu (28/12) kemarin James yang diantar Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino beserta petinggi NasDem lainnya, langsung membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI.
“Kami mendesak Bawaslu menindaklanjuti kejadian pada hari Selasa (27/12) perihal deklarasi dukungan kader NasDem Jakarta Timur buat Anies-Sandi,” pungkas James.
Laporkan Sandiaga Uno ke Bawaslu
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta oleh DPW Partai Nasdem DKI Jakarta.
Laporan tersebut terkait dengan 10 kader Partai Nasdem yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Jadi Sandiaga dilaporkan karena kan dia menghadiri deklarasi yang mengatasnamakan Nasdem. Padahal kan kita sama-sama tahu bahwa yang boleh deklarasi itu partai atas seizin DPP Nasdem," ujar Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus, Senin (2/1/2017).
Sandiaga sebelumnya mengatakan bahwa dia hanya menghadiri undangan kegiatan deklarasi tersebut. Namun, Bestari mengatakan Sandiaga seharusnya tahu Partai Nasdem sudah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Kami kan juga bukan hanya mengejar soal pelanggaran kampanye saja tapi mengarah kepada ada enggak pelanggaran pidana menggunakan lambang dan nama partai tanpa izin," ujar Bestari.
Bestari mengatakan partainya ingin mengetahui siapa yang memfasilitasi kegiatan deklarasi tersebut.
"Kami mau tahu yang mendanai siapa, kan enggak mungkin tuh yang 10 orang bisa mendanai itu," ujar Bestari.
Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti membenarkan bahwa Partai Nasdem sudah melaporkan Sandiaga.
"Iya (sudah dilaporkan)," ujar Mimah.
Sebelumnya, 10 orang oknum kader Partai Nasdem dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (27/12/2016) lalu.
Mereka bahkan menjanjikan 300.000 dukungan untuk Anies-Sandi yang berasal dari kader dan simpatisan Partai Nasdem lainnya. Penggunaan nama Partai Nasdem begitu kental dalam deklarasi itu. Spanduk kegiatan itu bahkan menggunakan nama "Deklarasi Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Jaktim Dukung Anies-Sandi".
Sebagai bentuk simbolis, 10 kader itu melakukan aksi melepas kemeja kotak-kotak dan baju seragam Partai Nasdem mereka. Kemudian menggantinya dengan kaus berwarna merah dengan gambar wajah Anies-Sandi. Kemeja kotak-kotak sendiri merupakan baju ciri khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh Sandiaga Uno.
"Alhamdulillah, saya sangat senang. Apalagi karena Jakarta Timur termasuk lumbung suara yang cukup besar, jadi ini seperti mendapatkan tambahan vitamin menjelang 50 hari lagi pemilihan," tutur Sandi. Adapun, Partai Nasdem sudah menonaktifkan 10 kadernya yang mendukung Anies-Sandi. (partainasdem/kompas)
“Itu yang enggak bisa kita terima, menurut saya ini upaya penyesatan, propaganda, dan fitnah yang dilakukan kader non-aktif dan peserta Pilkada DKI,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Jakarta Timur, James Arifin Sianipar di Jakarta, Jumat (3/12).
Ada sepuluh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem di Jakarta Timur yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies-Sandi, Selasa kemarin. Anggota DPRD Fraksi NasDem ini menyebut mereka dengan terang-terangan melakukan penyesatan publik karena memasang nama dan simbol Partai NasDem pada acara deklarasi yang digelar di markas Anies-Sandi, di Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan.
“Saya hitung ada 12 mantan pengurus yang dengan sengaja menggunakan atribut partai saat itu. Mereka benar-benar bukan pengurus DPC NasDem lagi,” terang James.
Ke 12 orang mantan kader NasDem itu adalah Budi Dharmakusuma mantan Ketua DPC Cakung, Nurdin mantan Ketua DPC Ciracas, Saefudin mantan Ketua DPC Jatinegara, Arsali mantan Ketua DPC Pasar Rebo, Willy Noya mantan Ketua DPC Duren Sawit, Indri Novian mantan Sekertaris DPC Mantraman, Ichwan mantan Sekertaris DPC Cakung, Wiwik mantan Bendahara DPC Kramat Jati, Rahmat mantan pengurus DPRt Makasar, Tomi Cahyadi mantan Ketua DPRt Pondok Rangon, Nurlela mantan Ketua DPRt Rawamangun-Pulogadung, dan Lena mantan anggota DPRt Kayu Putih-Pulogadung.
“Mereka semua sudah non-aktif sebelum mengadakan deklarasi buat pasangan lain,” terang James.
James menduga ada pemufakatan antara bekas kadernya dengan pasangan Anies-Sandi untuk mempropaganda dukungan NasDem untuk pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Dengan begitu, Rabu (28/12) kemarin James yang diantar Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino beserta petinggi NasDem lainnya, langsung membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI.
“Kami mendesak Bawaslu menindaklanjuti kejadian pada hari Selasa (27/12) perihal deklarasi dukungan kader NasDem Jakarta Timur buat Anies-Sandi,” pungkas James.
Laporkan Sandiaga Uno ke Bawaslu
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta oleh DPW Partai Nasdem DKI Jakarta.
Laporan tersebut terkait dengan 10 kader Partai Nasdem yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Jadi Sandiaga dilaporkan karena kan dia menghadiri deklarasi yang mengatasnamakan Nasdem. Padahal kan kita sama-sama tahu bahwa yang boleh deklarasi itu partai atas seizin DPP Nasdem," ujar Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus, Senin (2/1/2017).
Sandiaga sebelumnya mengatakan bahwa dia hanya menghadiri undangan kegiatan deklarasi tersebut. Namun, Bestari mengatakan Sandiaga seharusnya tahu Partai Nasdem sudah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Kami kan juga bukan hanya mengejar soal pelanggaran kampanye saja tapi mengarah kepada ada enggak pelanggaran pidana menggunakan lambang dan nama partai tanpa izin," ujar Bestari.
Bestari mengatakan partainya ingin mengetahui siapa yang memfasilitasi kegiatan deklarasi tersebut.
"Kami mau tahu yang mendanai siapa, kan enggak mungkin tuh yang 10 orang bisa mendanai itu," ujar Bestari.
Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti membenarkan bahwa Partai Nasdem sudah melaporkan Sandiaga.
"Iya (sudah dilaporkan)," ujar Mimah.
Sebelumnya, 10 orang oknum kader Partai Nasdem dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (27/12/2016) lalu.
Mereka bahkan menjanjikan 300.000 dukungan untuk Anies-Sandi yang berasal dari kader dan simpatisan Partai Nasdem lainnya. Penggunaan nama Partai Nasdem begitu kental dalam deklarasi itu. Spanduk kegiatan itu bahkan menggunakan nama "Deklarasi Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Jaktim Dukung Anies-Sandi".
Sebagai bentuk simbolis, 10 kader itu melakukan aksi melepas kemeja kotak-kotak dan baju seragam Partai Nasdem mereka. Kemudian menggantinya dengan kaus berwarna merah dengan gambar wajah Anies-Sandi. Kemeja kotak-kotak sendiri merupakan baju ciri khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh Sandiaga Uno.
"Alhamdulillah, saya sangat senang. Apalagi karena Jakarta Timur termasuk lumbung suara yang cukup besar, jadi ini seperti mendapatkan tambahan vitamin menjelang 50 hari lagi pemilihan," tutur Sandi. Adapun, Partai Nasdem sudah menonaktifkan 10 kadernya yang mendukung Anies-Sandi. (partainasdem/kompas)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »