 |
| Buni Yani. |
BENTENGSUMBAR.COM - Tahu dirinya dipolisikan Relawan Ahok dari Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) terkait dugaan penyuntingan video Ahok soal Al Maidah 51, Buni Yani kini sangat gusar sekali dan ketakutan membayangkan akan hidup di balik jeruji besi akibat ulahnya sendiri.
Melalui akun facebooknya, Buni Yani meminta bantuan hukum gratisan kepada teman temannya agar terhindar dari jeratan hukum yang kini harus ia hadapi
"Kawan2, saya dapat kabar akan dilaporkan ke polisi karena upload video dan transkripnya. Kalau ada yang bisa membantu saya dengan bantuan hukum, saya akan sangat berterima kasih," harap Buni Yani.
"Sebagai warga negara yang baik, saya siap menghadap polisi dan menjelaskan posisi saya sebagai peneliti media dan mantan praktisi media. Mudahan ini tidak mengganggu pekerjaan dan kegiatan akademik saya " tulisnya, sebagaimana dikutip dari akun Buni Yani, Jumat, 7 Oktober 2016.
Buni Yani pun membantah kalau dirinya telah mengedit video tersebut. Apatah lagi, ia mengaku, tidak punya kemampuan untuk melakukan editing video, tak punya alatnya, tak ada waktu, dan tak punya kepentingan apa-apa.
"Ada yang bertanya, apakah saya mengedit video itu? Jawab saya tidak. Saya tdk punya kemampuan editing video, tak punya alatnya, tak ada waktu, dan tak punya kepentingan apa2 kenapa saya harus mengedit video tsb. Saya dapat video tsb dari sebuah akun Fb/situs lalu menguploadnya seperti apa adanya," klarifikasinya melalui akun facebooknya, Sabtu, 8 Oktober 2016.
Dikatakannya, kalau dirinya mengedit video tersebut, berarti ia memang punya niat jahat mau memfitnah. Ia mengaku tidak punya record seperti itu.
"Kalau saya mengedit video tsb berarti saya memang punya niat jahat mau memfitnah. Saya tak punya record seperti itu. Lagian juga saya mengerti hukuman orang memfitnah. Saya dan para mahasiswa sudah khatam membaca UU ITE, Penyiaran dan Pers. Saya tak sebodoh itu ingin masuk penjara," tegasnya. (malin)
Melalui akun facebooknya, Buni Yani meminta bantuan hukum gratisan kepada teman temannya agar terhindar dari jeratan hukum yang kini harus ia hadapi
"Kawan2, saya dapat kabar akan dilaporkan ke polisi karena upload video dan transkripnya. Kalau ada yang bisa membantu saya dengan bantuan hukum, saya akan sangat berterima kasih," harap Buni Yani.
"Sebagai warga negara yang baik, saya siap menghadap polisi dan menjelaskan posisi saya sebagai peneliti media dan mantan praktisi media. Mudahan ini tidak mengganggu pekerjaan dan kegiatan akademik saya " tulisnya, sebagaimana dikutip dari akun Buni Yani, Jumat, 7 Oktober 2016.
Buni Yani pun membantah kalau dirinya telah mengedit video tersebut. Apatah lagi, ia mengaku, tidak punya kemampuan untuk melakukan editing video, tak punya alatnya, tak ada waktu, dan tak punya kepentingan apa-apa.
"Ada yang bertanya, apakah saya mengedit video itu? Jawab saya tidak. Saya tdk punya kemampuan editing video, tak punya alatnya, tak ada waktu, dan tak punya kepentingan apa2 kenapa saya harus mengedit video tsb. Saya dapat video tsb dari sebuah akun Fb/situs lalu menguploadnya seperti apa adanya," klarifikasinya melalui akun facebooknya, Sabtu, 8 Oktober 2016.
Dikatakannya, kalau dirinya mengedit video tersebut, berarti ia memang punya niat jahat mau memfitnah. Ia mengaku tidak punya record seperti itu.
"Kalau saya mengedit video tsb berarti saya memang punya niat jahat mau memfitnah. Saya tak punya record seperti itu. Lagian juga saya mengerti hukuman orang memfitnah. Saya dan para mahasiswa sudah khatam membaca UU ITE, Penyiaran dan Pers. Saya tak sebodoh itu ingin masuk penjara," tegasnya. (malin)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
