Basuki Tjahaja Purnama. |
BENTENGSUMBAR.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta maaf kepada semua umat Islam terkait video berjudul 'Ahok: Anda Dibohongi Al-Quran Surat Al-Maidah 51'. Ia tidak bermaksud melecehkan agama Islam.
Saat memberikan kata sambutan di Kepulauan Seribu, ucap Ahok, dirinya bermaksud agar warga tidak dibingungkan dengan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Ahok ingin warga memilih pemimpin berdasarkan kinerja, dan dapat memajukan ibu kota. "Niatnya itu, waktu itu, hanya ingin menunjukkan sebetulnya. Saya tidak mau, orang yang punya tafsiran seperti itu, terpaksa bingung, dapat bantuan kok tidak milih saya," ucap Ahok, sebagaimana dilansir tribunnews.com, Senin, 10 Oktober 2016.
"Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam karena videonya seperti apa. Semua wartawan TV juga saat itu menayangkan, tapi gak ada yang bilang bahwa itu penistaan atau pelecehan. Saya juga bukan ahli Islam," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan tindakannya selama ini tidak melecehkan umat Islam. Ia pun mencontohkan beberapa kebijakannya yang mendukung Islam seperti perizinan sekolah Islam yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk KJP Madrasah dan bangunan masjid.
"Kamu bisa lihat tindak tanduk saya ada gak melecehkan Islam? Saya minta maaf untuk kegaduhan ini. Saya rasa komentar ini jangan dilanjutkan lagi karena tentu mengganggu keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak ada niat apapun saat itu, bahkan orang Pulau Seribu pun saat itu tertawa kok," ujarnya.
Suasana jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta menjadi gaduh. Ahok menegaskan tidak akan menyinggung agama tertentu semasa kampanye. Ahok juga meminta seluruh pihak untuk tidak berlarut-larut dengan memperkeruh suasana.
"Makanya saya mengerti sekali, ini memang urusan pribadi, setiap orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah urusan pribadi jangan dikeluarkan ke publik. Makanya saya juga tidak akan menyinggung lagi," katanya. (malin)
Saat memberikan kata sambutan di Kepulauan Seribu, ucap Ahok, dirinya bermaksud agar warga tidak dibingungkan dengan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Ahok ingin warga memilih pemimpin berdasarkan kinerja, dan dapat memajukan ibu kota. "Niatnya itu, waktu itu, hanya ingin menunjukkan sebetulnya. Saya tidak mau, orang yang punya tafsiran seperti itu, terpaksa bingung, dapat bantuan kok tidak milih saya," ucap Ahok, sebagaimana dilansir tribunnews.com, Senin, 10 Oktober 2016.
"Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam karena videonya seperti apa. Semua wartawan TV juga saat itu menayangkan, tapi gak ada yang bilang bahwa itu penistaan atau pelecehan. Saya juga bukan ahli Islam," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan tindakannya selama ini tidak melecehkan umat Islam. Ia pun mencontohkan beberapa kebijakannya yang mendukung Islam seperti perizinan sekolah Islam yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk KJP Madrasah dan bangunan masjid.
"Kamu bisa lihat tindak tanduk saya ada gak melecehkan Islam? Saya minta maaf untuk kegaduhan ini. Saya rasa komentar ini jangan dilanjutkan lagi karena tentu mengganggu keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak ada niat apapun saat itu, bahkan orang Pulau Seribu pun saat itu tertawa kok," ujarnya.
Suasana jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta menjadi gaduh. Ahok menegaskan tidak akan menyinggung agama tertentu semasa kampanye. Ahok juga meminta seluruh pihak untuk tidak berlarut-larut dengan memperkeruh suasana.
"Makanya saya mengerti sekali, ini memang urusan pribadi, setiap orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah urusan pribadi jangan dikeluarkan ke publik. Makanya saya juga tidak akan menyinggung lagi," katanya. (malin)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »