Medi Iswandi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang. |
BENTENGSUMBAR.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang patut diacungi jempol. Pasalnya, dibawah kepemimpinan Medi Iswandi selaku kepala dinas, pembenahan Pantai Padang dan beberapa objek wisata lainnya sukses dilakukan.
Banyak pengunjung yang berdecak kagum melihat keindahan Pantai Padang saat ini. Bangunan-bangunan liar tak lagi menghalangi pemandangan, tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung sudah mulai terjamin dan dirasakan.
Tentu saja, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tak henti-hentinya melakukan pembenahan. Sebagaimana dikatakan Medi Iswandi, pihaknya sudah menyelesaikan perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) Pantai Padang sampai Batang Arau dengan nilai total pembiayaan Rp14,6 miliar.
"Kita lanjutkan pada DED Parak Karambia, yaitu dari Simpang Hang Tuah sampai Olo Ladang senilai Rp12,4 miliar. Kendalanya di Hang Tuah ini adalah jalannya masih satu jalur, sehingga kita harus menunggu jalan dua jalur yang akan dibangun Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," ungkapnya kepada wartawan bentengsumbar.com, beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk pembangunan Danau Cimpago sudah dilakukan. Namun masih menyisakan pembuatan taman. Rencananya, untuk taman itu akan dimintakan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Padang.
Untuk pembenahan objek wisata Pantai Aia Manih, kata Medi, dana yang dibutuhkan untuk pembuatan DED-nya adalah Rp10,6 miliar. Dana sebesar itu akan dipergunakan untuk pengamanan pantai, pengamanan Batu Malin Kundang, dan pembenahan sungai di Pantai Aia Manih.
"Pembenahan Parak Karambia dan Batu Malin Kundang dananya kita jukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang saat ini dalam proses pembahasan. Untuk DED Pantai Padang, sama satu lagi diorama kaki Gunung Padang yang sudah siap desainnya oleh tokoh Pematung Kota Padang yang berkiprah di tingkat nasional, kemaren PU memperkirakan Rp5 miliar. Kita berharap itu bisa dilakukan pada tahun 2017," jelas Medi.
Dikatakan Medi, karena perencanaanya sudah selesai dilakukan, maka pihaknya menyerahkan pembangunan fisik kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang. Apatah lagi, pembangunan fisik menyangkut kepada infrastruktur.
"Kami mungkin diarahkan masuk ke tengah-tengah masyarakat untuk melakukan pembinaan. Menghidupkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada, terutama di Lambung Bukik, Sarasah, Bungus. Kami lebih fokus kepada pembinaan masyarakat tersebut," ungkapnya. (by)
Banyak pengunjung yang berdecak kagum melihat keindahan Pantai Padang saat ini. Bangunan-bangunan liar tak lagi menghalangi pemandangan, tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung sudah mulai terjamin dan dirasakan.
Tentu saja, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tak henti-hentinya melakukan pembenahan. Sebagaimana dikatakan Medi Iswandi, pihaknya sudah menyelesaikan perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) Pantai Padang sampai Batang Arau dengan nilai total pembiayaan Rp14,6 miliar.
"Kita lanjutkan pada DED Parak Karambia, yaitu dari Simpang Hang Tuah sampai Olo Ladang senilai Rp12,4 miliar. Kendalanya di Hang Tuah ini adalah jalannya masih satu jalur, sehingga kita harus menunggu jalan dua jalur yang akan dibangun Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," ungkapnya kepada wartawan bentengsumbar.com, beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk pembangunan Danau Cimpago sudah dilakukan. Namun masih menyisakan pembuatan taman. Rencananya, untuk taman itu akan dimintakan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Padang.
Untuk pembenahan objek wisata Pantai Aia Manih, kata Medi, dana yang dibutuhkan untuk pembuatan DED-nya adalah Rp10,6 miliar. Dana sebesar itu akan dipergunakan untuk pengamanan pantai, pengamanan Batu Malin Kundang, dan pembenahan sungai di Pantai Aia Manih.
"Pembenahan Parak Karambia dan Batu Malin Kundang dananya kita jukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang saat ini dalam proses pembahasan. Untuk DED Pantai Padang, sama satu lagi diorama kaki Gunung Padang yang sudah siap desainnya oleh tokoh Pematung Kota Padang yang berkiprah di tingkat nasional, kemaren PU memperkirakan Rp5 miliar. Kita berharap itu bisa dilakukan pada tahun 2017," jelas Medi.
Dikatakan Medi, karena perencanaanya sudah selesai dilakukan, maka pihaknya menyerahkan pembangunan fisik kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang. Apatah lagi, pembangunan fisik menyangkut kepada infrastruktur.
"Kami mungkin diarahkan masuk ke tengah-tengah masyarakat untuk melakukan pembinaan. Menghidupkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada, terutama di Lambung Bukik, Sarasah, Bungus. Kami lebih fokus kepada pembinaan masyarakat tersebut," ungkapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »