![]() |
Tanah Rufdan. |
BENTENGSUMBAR.COM - Jalan Alai-By Pass akhirnya dapat nyaman dilalui. Satu titik yang selama ini terkendala, yakni di dekat Simpang Kalawi, tuntas setelah adanya kesepakatan.
Sejak pelebaran jalur evakuasi Alai – By Pass selesai dikerjakan, hanya tanah milik Rufdan yang belum bebas. Rufdan ketika ditemui, Rabu (31/8) pagi mengatakan bahwa selama ini dirinya bertahan dengan tidak menyerahkan tanahnya yang seluas 3 x 30 meter untuk jalan.
“Ketika itu harga pengganti tidak sesuai,” terangnya.
Rufdan mengaku, setelah dirinya melihat cukup banyak terjadi insiden kecelakaan persis di depan tanahnya itu, Rufdan menjadi luluh. Terlebih setelah sanak saudaranya mengajak agar Rufdan menyerahkan tanah tersebut untuk jalan dan menerima penggantian yang ditawarkan pemerintah.
“Selama ini banyak yang terjatuh di sini. Saya tak terbayangkan jika kejadian ini menimpa sanak saudara saya,” ucapnya.
Karena itulah Rufdan mendatangi Walikota Padang Mahyeldi di rumah dinasnya, tiga bulan lalu. Rufdan menyebut, saat dirinya menemui walikota, terjalin komunikasi yang cukup baik. Rufdan bersedia menyerahkan tanahnya.
Sementara itu Kepala Bagian Pertanahan Setdko Padang Imral Fauzi, saat dihubungi terpisah mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik niat baik dari Rufdan. Pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemko Padang serta Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Rapat dilakukan untuk membahas penggantian kepada Rufdan.
"Kita belum tahu siapa yang akan membayarkan penggantian ini, apakah Pemko atau Pemprov, makanya akan kita rapatkan dulu,” terangnya.
Seperti diketahui, sejak jalur evakuasi Alai – By Pass dibangun, hanya tanah milik Rufdan yang belum selesai dibebaskan. Akibatnya badan jalan menyempit tepat di depan rumah Rufdan. Sehingga pengendara kerap kesulitan saat melewati jalur tersebut. Beruntung di saat kepemimpinan Mahyeldi dan Emzalmi, jalur tersebut bebas, sehingga masyarakat bisa melewati jalur itu dengan nyaman. (Charlie)
Sejak pelebaran jalur evakuasi Alai – By Pass selesai dikerjakan, hanya tanah milik Rufdan yang belum bebas. Rufdan ketika ditemui, Rabu (31/8) pagi mengatakan bahwa selama ini dirinya bertahan dengan tidak menyerahkan tanahnya yang seluas 3 x 30 meter untuk jalan.
“Ketika itu harga pengganti tidak sesuai,” terangnya.
Rufdan mengaku, setelah dirinya melihat cukup banyak terjadi insiden kecelakaan persis di depan tanahnya itu, Rufdan menjadi luluh. Terlebih setelah sanak saudaranya mengajak agar Rufdan menyerahkan tanah tersebut untuk jalan dan menerima penggantian yang ditawarkan pemerintah.
“Selama ini banyak yang terjatuh di sini. Saya tak terbayangkan jika kejadian ini menimpa sanak saudara saya,” ucapnya.
Karena itulah Rufdan mendatangi Walikota Padang Mahyeldi di rumah dinasnya, tiga bulan lalu. Rufdan menyebut, saat dirinya menemui walikota, terjalin komunikasi yang cukup baik. Rufdan bersedia menyerahkan tanahnya.
Sementara itu Kepala Bagian Pertanahan Setdko Padang Imral Fauzi, saat dihubungi terpisah mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik niat baik dari Rufdan. Pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemko Padang serta Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Rapat dilakukan untuk membahas penggantian kepada Rufdan.
"Kita belum tahu siapa yang akan membayarkan penggantian ini, apakah Pemko atau Pemprov, makanya akan kita rapatkan dulu,” terangnya.
Seperti diketahui, sejak jalur evakuasi Alai – By Pass dibangun, hanya tanah milik Rufdan yang belum selesai dibebaskan. Akibatnya badan jalan menyempit tepat di depan rumah Rufdan. Sehingga pengendara kerap kesulitan saat melewati jalur tersebut. Beruntung di saat kepemimpinan Mahyeldi dan Emzalmi, jalur tersebut bebas, sehingga masyarakat bisa melewati jalur itu dengan nyaman. (Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »