Hewan Qurban. |
BENTENGSUMBAR.COM - Menjelang Idul Adha 1437 H, permintaan hewan qurban di Kota Padang terus meningkat. Pemerintah Kota Padang tidak ingin hewan qurban yang masuk ke Kota Padang terjangkit penyakit alias sakit. Karena itu, Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dispernakbunhut) melakukan pemantauan ke tempat-tempat penampungan hewan.
"Berdasarkan pantauan kami di 17 penampungan yang ada, seluruh hewan qurban sehat dan aman untuk dikonsumsi," terang Kepala Dispernakbunhut Padang, Dian Fakri, Selasa (6/9).
Dian Fakri menyebut pantauan ke seluruh penampungan hewan itu telah dimulai sejak awal Agustus lalu. Dispernakbunhut menurunkan enam dokter hewan untuk memeriksa setiap hewan.
"Setiap sapi yang datang dan masuk ke penampungan langsung kami periksa agar nantinya tidak mengecewakan konsumen," tegasnya.
Dian mengatakan bahwa pihaknya terus mengimbau dan melakukan sosialisasi kepada panitia qurban untuk selektif memilih hewan qurban. Jika ditemukan keganjilan pada hewan tersebut, Dispernakbunhut bersedia dipanggil untuk memeriksa kesehatan hewan qurban tersebut.
"Kita akan datangi untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.
Untuk menentukan hewan sehat atau mengalami sakit dapat diketahui dengan mudah. Hewan yang sehat memiliki bulu yang bersih dan mengkilat, gerakan lincah, muka cerah, nafsu makan baik, setiap lubang kumlah seperti mata, mulut, hidung, telinga dan anus cukup bersih dan normal.
"Panitia sudah kami bekali dengan pengetahuan tentang ini," beber Dian.
Di sisi lain Dian Fakri menuturkan bahwa jumlah sapi untuk qurban tahun ini diprediksi melonjak dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu jumlah sapi untuk qurban mencapai 6.984 ekor.
"Diprediksi tahun ini mencapai 7.500 ekor," terangnya. (Charlie)
"Berdasarkan pantauan kami di 17 penampungan yang ada, seluruh hewan qurban sehat dan aman untuk dikonsumsi," terang Kepala Dispernakbunhut Padang, Dian Fakri, Selasa (6/9).
Dian Fakri menyebut pantauan ke seluruh penampungan hewan itu telah dimulai sejak awal Agustus lalu. Dispernakbunhut menurunkan enam dokter hewan untuk memeriksa setiap hewan.
"Setiap sapi yang datang dan masuk ke penampungan langsung kami periksa agar nantinya tidak mengecewakan konsumen," tegasnya.
Dian mengatakan bahwa pihaknya terus mengimbau dan melakukan sosialisasi kepada panitia qurban untuk selektif memilih hewan qurban. Jika ditemukan keganjilan pada hewan tersebut, Dispernakbunhut bersedia dipanggil untuk memeriksa kesehatan hewan qurban tersebut.
"Kita akan datangi untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.
Untuk menentukan hewan sehat atau mengalami sakit dapat diketahui dengan mudah. Hewan yang sehat memiliki bulu yang bersih dan mengkilat, gerakan lincah, muka cerah, nafsu makan baik, setiap lubang kumlah seperti mata, mulut, hidung, telinga dan anus cukup bersih dan normal.
"Panitia sudah kami bekali dengan pengetahuan tentang ini," beber Dian.
Di sisi lain Dian Fakri menuturkan bahwa jumlah sapi untuk qurban tahun ini diprediksi melonjak dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu jumlah sapi untuk qurban mencapai 6.984 ekor.
"Diprediksi tahun ini mencapai 7.500 ekor," terangnya. (Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »