Warga Pauh Melaksanakan Tradisi Balimau. |
BENTENGSUMBAR.COM - Balimau sudah menjadi tradisi tahunan warga Kota Padang. Usai melakukan ziarah kubur ke makam orang tua dan kerabat, mereka pun melaksanakan tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun ini.
Banyak tempat pemandian di Kota Padang yang menjadi lokasi ritual balimau ini. Mereka balimau di sungai-sungai nan jernih airnya, kolam pemandian, dan lubuk-lubuk yang terdapat di kota ini. Sebut saja di hulu Sungai Batang Kuranji, yaitu Gunung Nago, menjadi lokasi favorit bagi sebagian warga Pauh untuk melaksanakan tradisi ini.
Bagi sebagian warga, balimau adalah suatu keharusan sebelum memasuki bulan puasa. Tidak afdhol rasanya, jika tidak balimau, sehari sebelum puasa dilaksanakan. Balimau dianggap sebagai ritual penyucian diri.
"Ya, sudah menjadi tradisi di keluarga kami. Setelah ziarah ke kuburan keluarga, kami pergi balimau sebelum esoknya melaksanakan ibadah puasa. Kami balimau dengan membawa serta anak-anak dan family lainnya," ujar Fitriani, salah seorang warga Piai Tangah, Kecamatan Pauh ketika ditemui di lokasi acara balimau di Gunung Nago, Minggu, 5 Juni 2016.
Balimau tak hanya dilaksanakan oleh warga yang sudah berkeluarga, namun juga oleh anak bujang dan gadis. Kerap kali, kegiatan balimau mereka jadikan sebagai pacaran, bertemu untuk melepas rasa rindu. Kebanyakan mereka balimau di Lubuk Tampuruang, Lubuk Paraku, dan Lubuk Minturun. Lokasi-lokasi tersebut menjadi tempat favorot bagi muda-mudi Kota Padang untuk melaksanakan ritual balimau.
"Saya ke sini dengan pacar saya, babang tersayang. Kami balimau sebelum melaksanakan puasa esok harinya," ungkap Yeni, salah seorang gadis cantik imut yang memilih Lubuk Tampuruang sebagai lokasi balimau. (andi/wen)
Banyak tempat pemandian di Kota Padang yang menjadi lokasi ritual balimau ini. Mereka balimau di sungai-sungai nan jernih airnya, kolam pemandian, dan lubuk-lubuk yang terdapat di kota ini. Sebut saja di hulu Sungai Batang Kuranji, yaitu Gunung Nago, menjadi lokasi favorit bagi sebagian warga Pauh untuk melaksanakan tradisi ini.
Bagi sebagian warga, balimau adalah suatu keharusan sebelum memasuki bulan puasa. Tidak afdhol rasanya, jika tidak balimau, sehari sebelum puasa dilaksanakan. Balimau dianggap sebagai ritual penyucian diri.
"Ya, sudah menjadi tradisi di keluarga kami. Setelah ziarah ke kuburan keluarga, kami pergi balimau sebelum esoknya melaksanakan ibadah puasa. Kami balimau dengan membawa serta anak-anak dan family lainnya," ujar Fitriani, salah seorang warga Piai Tangah, Kecamatan Pauh ketika ditemui di lokasi acara balimau di Gunung Nago, Minggu, 5 Juni 2016.
Balimau tak hanya dilaksanakan oleh warga yang sudah berkeluarga, namun juga oleh anak bujang dan gadis. Kerap kali, kegiatan balimau mereka jadikan sebagai pacaran, bertemu untuk melepas rasa rindu. Kebanyakan mereka balimau di Lubuk Tampuruang, Lubuk Paraku, dan Lubuk Minturun. Lokasi-lokasi tersebut menjadi tempat favorot bagi muda-mudi Kota Padang untuk melaksanakan ritual balimau.
"Saya ke sini dengan pacar saya, babang tersayang. Kami balimau sebelum melaksanakan puasa esok harinya," ungkap Yeni, salah seorang gadis cantik imut yang memilih Lubuk Tampuruang sebagai lokasi balimau. (andi/wen)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »