Catatan Pinto Janir: Ada Apa Dengan Kota Ku?

Catatan Pinto Janir: Ada Apa Dengan Kota Ku?
STNK. 
ADA Apa Dengan Kota Ku?
Mengapa Tak Aman Lagi?
Sehingga Motor Terkunci Di Beranda Rumah Lenyap Juga
Awas, Sendikat Cunramor Gentayangan di Padang?

Apakah kota ini tak aman dan tak nyaman lagi sehingga sepeda motor yang terkunci lenyap juga?
Mengapa pencurian kian semarak saja?

Sebulan yang lalu, tetangga di rumah adikku di Parakkopi Bandabakali dikabari rumahnya dibongkar orang. Perhiasannya lenyap.

Beberapa hari yang silam, sebuah bengkel motor di samping rumah adikku ini, kompresornya disikat maling. Beberapa waktu yang silam, dunsanak di sebelah rumah adikku ini, burungnya yang ia gantung dalam sangkar di beranda rumahnya, lenyap.Padahal, konon, burung itu sudah ditawar jutaan.

Masih tak jauh-jauh dari rumah adikku, tepatnya di Buahalai Parak Kopi, motor sepupuku raib.Motor itu ia taruh di beranda rumahnya juga.

Kemudian, tak jauh dari rumah adikku, tepatnya di Gunungpangilun, motor kerabatku juga hilang. Dan tadi, di Alai aku bercakap-cakap dengan beberapa sahabat. " Motor ambo juga hilang katikok ambo sadang solat di surau Rumbio", kata kawanku itu. Olala, Surau Rumbio tak jauh dari Simpang Alai dan tak jauh pula dari rumah adikku di bandabakali Parakkopi ini.

Dan sekitar dua tahun yang silam, rumah adikku dibongkar maling siang hari. Sejumlah peralatan elektronikku hilang, seperti kamera dan lainnya serta sejumlah uang jutaan berhasil dibawa maling.

Apakah kotaku tak nyaman lagi? Maling seperti leluasa.

Ada apa ini?

Dan sekitar Sabtu (4/6) pukul 7 malam selepas maghrib di rumah adikku di Parakkopi Bandabakali, sepulang dari acara mendoa di rumah tuo kami di Gunungpangilun, saya yang lagi asik menulis untuk menyiapkan bahan penerbitan Tabloid Suaranagari, dipanggil oleh ponakan saya Getar Tahta Alaya.

"Odang, kemarilah Odang....", Tahta mengajakku berganjur ke garase dan menunjuk ke depan. "Bukankah tadi Tahta naruh Vixion di depan ini", kata Tahta seraya menimang-nimang kunci Vixion yang biasa ia bawa ke sekolah. "Tadi, stangnya Tahta kunci Odang!".

Termenung juga aku. Padahal aku ada di rumah.Mengapa tak terdengar sedikitpun langkah maling. Sewaktu Magrib tadi, aku masih melihat Vixion itu ada di depan garasi, persis di depan mobilku dan tak jauh pula di samping mobil papa Tahta.

Ponakanku ini mulai cemas.Mulai panik. Dan aku kabari adikku Pipit Janir, dan Mandoku Evidel, serta kakakku Citra Onilia dan mandoku Da John yang kebetulan sedang ada di rumah ini, karena baru pulang mendoa di rumah tua kami di Gunungpangilun.

Lekas aku ambil kesimpulan. Motor ini dimaling orang!

Adikku pipit dan suaminya segera lekas berkeliling mencari dengan mobilnya. Aku dan Tahta, pergi melapor ke Polresta Padang.

Hujan malam sedang deras.

Sampai di Polresta, aku melapor pada pos jaga. Diterima petugas. Dengan lekas petugas memberi kabar ke seluruh Polsek melalui radio HT-nya.

Lalu aku berpikir, dengan banyaknya kejadian curanmor ini, aku menduga, sindikat curanmor sedang gentayangan di Padang. Aku menduga, sindikat itu curanmor ini besar kemungkinan ada "penampungnya" atau tukang tadahnya. Sepertinya, sindikat ini sudah sistimatis.

Aku menduga, motor curian itu, bisa saja dilempar ke pelosok-pelosok; terutama ke daerah sunyi seperti kawasan perkebunan, yang jauh dari jangkauan polisi.

Aku menduga, bisa saja, dilempar ke arah Pesisir Selatan, atau Dharmasraya atau Pasaman Barat.

Aku berharap, pihak kepolisian lekas bekerja-keras mengungkap sindikat curanmor yang tampaknya mulai marak menjelang bulan puasa dan memasuki lebaran nanti.

Aku ingatkan kepada sahabat dan warga kota Padang semua, jangan lalai memarkirkan sepeda motor walaupun di depan rumah.Bila perlu, masukkan motor itu ke rumah; jangan biarkan motor berada --sekalipun stang terkunci--di depan rumah.

Oalah, Padangku sayang, Padangku kok kurang nyaman lagi?

Dan aku bersaran, mari kita peduli lingkungan, dan mari kita hidupkan kembali ronda malam di tiap RW.Mari kita saling awasi dan saling jaga kota ini dari segala sikap yang bikin gelisah dan memperkeruh suasana.

Mungkin itulah solusinya supaya kota kita ini jauh dari tindak pencurian!

Motor ponakanku itu Yamaha Vixion warna hitam.Di bawah ini ada gambar STNKnya serta model motornya. Sayangnyo, motor ini dibeli kontan, jadi tak ada asuransi kehilangan. Kerugian sekitar Rp 25 juta.

Ditulis Oleh:
Pinto Janir
Seniman dan Budayawan Minangkabau

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »