Inilah Catatan Perjalananan Fahri Hamzah ke Tanah Minang

Inilah Catatan Perjalananan Fahri Hamzah ke Tanah Minang
FH Foto Bersama Aktivis IMAPKAP. 
BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melakukan perjalanan khusus ke Ranah Minang. Sebagaimana dia ungkapkan pada laman facebooknya, perjalanan ke Alam Minangkabau dalam rangka deklarasi Keluarga Alumni KAMMI Wilayah Sumbar. Ia berada di Ranah Minang selama dua hari, mulai hari Jumat, 20 Mei 2016 sampai hari Sabtu, 21 Mei 2016.

"Undangan terbuka, bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016, Insya Allah selanjutnya kita jumpa di Padang, Sumatera Barat. Salah satu rangkaian acaranya adalah Deklarasi Keluarga Alumni KAMMI Wilayah Sumbar. Dimanapun kebangkitan, pemuda adalah pelaku sejarahnya! Bangkitlah!" ungkapnya di laman facebook miliknya, Kamis, 19 Mei 2016.


Ia pun menginformasikan agenda kunjungan kerjanya ke publik selama di Padang, Sumatera Barat:. Jumat, 20 Mei 2016: 10.45-12.00 Kuliah Umum di Universitas Andalas, Tema: "Generasi Baru, Bangkit dan Bergeraklah". 12.20-13.00 Khatib Shalat Jum'at di Masjid Kampus Universitas Andalas, Tema: "Pergiliran Generasi dan Tanda-tanda". 14.00-15.30 Diskusi panel dg Husni Kamil Manik (Ketua KPU) dan Ikatan Alumni Unand. 18.30-21.00 Deklarasi dan Pelantikan Keluarga Alumni KAMMI Padang; Bincang Bersama FH "Menyongsong Kebangkitan Nasional". Sabtu, Sabtu, 21 Mei 2016: 06.00-07.00 Sarapan & bincang santai bersama tokoh-tokoh aktivis pergerakan Sumbar.


Catatan Perjalananan ke Tanah Minang


"Berjalan dan Belajar, Alam Terkembang Jadi Guru"


1. Tanggal 20 Mei, jam 03.48 pagi saya sudah di bandara Internasional Soetta. Udara dingin. Harusnya ini waktu yang nikmat untuk qiyam.


2. Waktu kedatangan ke bandara lebih cepat dari jadwal. TA kawan saya, sempat ngedumel nan canda kenapa kami berangkat terlalu cepat.


3. Kami putuskan pagi buta itu dengan duduk di sebuah gerai makanan. Minum kopi dan teh hangat.


4. Saat subuh tiba, kami sempat jama'ah di mushola dalam bandara. Tempatnya lapang dan nyaman. Lega rasanya. Adem.


5. Kami tiba di Padang Pariaman jam 08.05. Gugusan pulau menyambut kami saat matahari mulai naik.


6. Terbayang Padang dan Sumbar, sekelebat ingat Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Atau tutur dalam Sabai Nan Aluih


7. Juga penggal bait rindu Hamid pada Zaenab dalam "Di Bawah Lindungan Kabah". Dan kemarahan Samsu pada Maringgih


8. Tempat ini juga ingatkan kita akan orang-orang besar Republik. Mulai dari Tan Malaka, Mohammad Hatta dan Buya Hamka


9. Juga Natsir, Sutan Sjahrir dan Agus Salim. Banyak gagasan besar tentang Indonesia lahir dari orang-orang pulau ini.


10. Banyak juga ulama besar. Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, mufti Mazhab Syafi'i, dan Buya Ahmad Syafii Maarif pemimpin Muhammadiyah


10. Penyair besar torehkan karyanya di sini. Ada Marah Roesli. Ada Motinggo Boesje


11. Ini negeri kaya gagasan. Kaya karya. Kaya dengan pikiran yang berkelana. Ke gunung, danau dan sawah. Alam terkembang jadi guru


12. Padang Pariaman pagi hari. Gugusan pulau menyambut kami. Laut Hindia yang teduh dan tenang. Mengalir dari negeri Afrika


13. Sayang kami tak permisi ke Puncak Kiambang atau dhuha di Surau Tua Syeh Burhanudin.


14. Kami harus tepat waktu. Tunaikan janji. Bertemu banyak hati mulia. Orang-orang baik budi. Saiyo Sakato kata tetua.


15. Afriandi Wijaya, Ketua Panitia Deklarasi, Erizal senior KAMMI d Padang dan Jefrinal Arifin staf Ahli Gubernur menyambut kami


16. Kami diskusi sebentar. Putuskan untuk mengikuti jadwal sesuai agenda. Menuju Universitas Andalas.


17. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi, kata bijaknya.


18. Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemuliaan hanya didapat dengan budi yang tinggi.


19. Unand salah satu Universitas tertua di luar Pulau Jawa. Kami disambut oleh seluruh Rektor dan petinggi universitas


20. Kami naik ke lantai empat. Dan sedikit bercerita tentang undangan acara sastra Fadli Zon, salah satu sekondan di DPR


21. Kami bercerita tentang idealitas Pancasila sebagai dasar negara. Bahwa Pancasila mengakomodir kepentingan religiusitas dan nasionalisme


22. Tanggal 26 Mei nanti juga akan ada konser yang bertemakan nasionalisme dan pancasila di halaman DPR RI


23. Kita harus longgar dengan kreatifitas. Tapi ketat dengan pondasi. Ini zaman; manusia tidak tertebak. Gejala saja yang kita baca


24. Banyak orang Minang yang jadi tokoh besar. Sastra dan kebudayaannya luar biasa. Bentang alam tak terbayangkan


25. Sumbar harus jadi destinasi wisata dunia. Padang melampaui Indonesia dalam banyak hal. Kita kuatkan Sumbar


26. FH juga cerita, bahwa Minang butuh pemimpin dengan pikiran besar. Untuk menampung seluruh ekspresi orang-orangnya


27. Kebudayaan kita lebih tinggi dari anggota rumpun yang lain. Malaysia mengidentifikasikan diri sebagai bagian Melayu-Indo


28. Kita mesti bangga dan itu jadi motivasi untuk menyusuri, himpun dan besarkan akar kebudayaan kita.


29. Acara dilanjutkan dengan foto bersama. Selanjutnya rombongan menuju Kampus Fisip Unand. Berikan kuliah umum


30. Kami diterima Prof. Dr. Nursyirwan Effendi, Dekan Fisip. Ahli Antropologi Sosial Universitas Bielefeld Jerman.


31. Waka DPR berikan cinderamata dan buku karyanya. Terucap janji akan selesaikan korupsi di Indonesia


32. Tilawah Qur'an dan do'a sebagai pembuka. Dibacakan oleh mahasiswa. Suaranya mendayu. Seperti mengayuh angin


34. Berkelana ke lembah dan bukit. Kadang melayang kadang berjingkat. Unik tapi indah. Khazanah sastra Minang warnai


35. Ketua Jurusan Ilmu Politik sampaikan kata pembuka. Ungkap bahagia kehadiran FH. Ingin dengar cerita dari pejuang reformasi katanya


36. Dekan cerita tentang perkembangn Fisip Unand. Ada jurusan S2 dan S3. FH tokoh politik dan jadi obyek diskusi di Unand


37. Buku FH jadi motivasi. Agar akademisi juga rajin menulis dan buat buku


38. Ini hari kebangkitan nasional dan esok hari reformasi. Momentum ini tegaskan nasonalisme dan keindonesiaan kita


39. FH sampaikan, bahwa gagasan dan bidang spesialisasinya soal Reformasi DPR. FH Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR


40. Kalau ada mahasiswa pascasarjana yang tulis penelitian dan buat buku tentang legislatif, DPR akan fasilitasi penerbitannya.


Fahri Hamzah menambahkan catatan kunjungannya ke Ranah Minang. Menurutnya, DPR punya kemandirian untuk melakukan seluruh kerjanya tanpa intervensi kekuasaan. Parlemen itu senjatanya adalah mulut. Tidak boleh ada intimidasi dalam bentuk apapun saat DPR bekerja. Begitu juga dengan kampus. Di era demokrasi, kampus tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Karena kampus itu memang tempat pikiran dan keributan lahir. Tidak bisa dihalang-halangi.


"DPR akan selalu ribut, selama kita menganut sistem demokrasi. Justru ANEH kalau SENYAP," ungkapnya.


Selama berada di Kota Padang, Fahri Hamzah tidak hanya bertemu dengan keluarga besar KAMMI Sumbar, tetapi juga berdiskusi dengan aktivis dari beragam latar belakang. Sebut saja IMAPKAP, salah satu perhimpunan mahasiswa asal Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Mereka juga diundang menghadiri acara deklarasi Keluarga Alumni KAMMI Wilayah Sumbar.


"IMAPKAP Di undang menghadiri acara deklarasi kesatuan aksi mahasiswa muslim indonesia ( KAMMI SUMBAR ).. dg tema diskusi menyonsong kebangkitan nasional. Seluruh aktivis sumbar dan perwakilan aktivis kampuz sekota padang hadir..Fhoto bersama dg bg fahri hamzah SE, ( wakil ketua DPR-RI ) dan fhoto bersama dg bapak Husni kamil ( ketua KPU-RI ), serta fhoto bersama dg aktivis sumbar dan kwn2 bg fahri," tulis Roby Harapan Mande, salah seorang tokoh IMAPKAP di laman facebooknya, Sabtu, 21 Mei 2016.


Tak hanya itu, dari laman facebooknya juga diketahui, Fahri Hamazah juga melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, rektorat Universitas Andalas, diskusi dan temu Alumni Universitas Andalas, memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »