Majalah PR INDONESIA menggelar workshop bagi praktisi Goverment Public Relation (PR) dan Corporate Communication. |
BENTENGSUMBAR.COM - Majalah PR INDONESIA menggelar workshop bagi praktisi Goverment Public Relation (PR) dan Corporate Communication. Workshop tersebut diselenggarakan di Harris Hotel Batam Center, 24-26 Mei 2016.
Humas Kota Padang mengutus dua orang stafnya untuk mengikuti workshop bertemakan "The Power of Brand Journalism, Story Telling, and Public Speaking to Improve Corporate Reputation" ini. Dalam workshop itu, dikupas cara untuk mendorong reputasi sebuah korporasi atau lembaga agar semakin kuat melalui pendekatan "Brand Journalism". Dengan merancang "Story Telling" yang diasosiasikan merepresentasi merk, produk atau jasa pasar atau audience akan merasa lebih nyaman menerima pesan komunikasi yang disampaikan.
Pemimpin Redaksi Majalah PR INDONESIA, Asmono Wikan mengatakan, Workshop Public Relations sudah berkali-kali digelar dengan beragam tema. Pada awalnya, Workshop Public Relations adalah upaya untuk mengenalkan Public Relations terhadap kerja media. "Lama-lama ketika kami merasa bahwa tematik PR menjadi beragam, maka kegiatan ini sering kita lakukan," ungkapnya.
Dengan workshop ini, Asmono berharap seluruh peserta yang merupakan PR di tempat kerjanya akan lebih kompeten. "PR harus kompeten dulu tentang ruang lingkup kerjanya, sukses di bidangnya, sehingga mendorong munculnya kompetensi. Seorang PR harus mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan atau instansi masing-masing untuk mendorong perusahaan atau instansi agar memilki reputasi," kata Asmono.
Workshop yang berlangsung di Harris Hotel Batam Center ini diikuti 30 Praktisi PR pemerintah pusat, korporasi negara dan swasta. Workshop menghadirkan pakar Public Relations Indonesia. Di hari pertama, Widyaretna Buenastuti (Public Affairs & Communication Direktor Pfizer Indonesia), dan Enrico Moreno Ginting Corporate (Communication Manager PT ATB Batam) memaparkan materi "Brand Journalism dan Story Telling untuk meningkatkan Reputasi".
Pada hari kedua, pemaparan oleh Suharjo Nugroho (Managing Direktor IMOGEN PR Agency) dan Mandra Pandelaki (Manager Marketing PR PT HM Sampoerna Tbk). Keduanya menyampaikan materi A to Z Brand Journalism & Story Telling dan Implementasinya dalam Praktik Public Relation. Sedangkan untuk sesi terakhir pemaparan dari Ika Sastroskebroto (Presiden Direktor Prominent PR Agency) dengan materi "Strategi dan Praktik Public Speaking yang Efektif".
Selain workshop selama dua hari, di hari ketiga digelar "The 1st Sumatera PR INDONESIA Summit & Awards (SUMPRISA)". Di acara ini berkumpul komunitas, asosiasi, organisasi dan akademisi PR se-Sumatera.
Melalui gerakan ini, para tokoh nasional, daerah dan deklarator tersebut mengajak semua insan PR di seluruh Sumatera untuk bergerak dan berkontribusi menguatkan reputasi organisasi, instansi, korporasi hingga bangsa.
"Fokus kami adalah tentang penguatan kompetensi PR yang berlanjut pada sertifikasi PR, hingga berujung membangun reputasi bangsa," tutur Pemimpin Redaksi Majalah PR INDONESIA, Asmono Wikan selaku penggagas deklarasi. (Charlie / Bustam)
Humas Kota Padang mengutus dua orang stafnya untuk mengikuti workshop bertemakan "The Power of Brand Journalism, Story Telling, and Public Speaking to Improve Corporate Reputation" ini. Dalam workshop itu, dikupas cara untuk mendorong reputasi sebuah korporasi atau lembaga agar semakin kuat melalui pendekatan "Brand Journalism". Dengan merancang "Story Telling" yang diasosiasikan merepresentasi merk, produk atau jasa pasar atau audience akan merasa lebih nyaman menerima pesan komunikasi yang disampaikan.
Pemimpin Redaksi Majalah PR INDONESIA, Asmono Wikan mengatakan, Workshop Public Relations sudah berkali-kali digelar dengan beragam tema. Pada awalnya, Workshop Public Relations adalah upaya untuk mengenalkan Public Relations terhadap kerja media. "Lama-lama ketika kami merasa bahwa tematik PR menjadi beragam, maka kegiatan ini sering kita lakukan," ungkapnya.
Dengan workshop ini, Asmono berharap seluruh peserta yang merupakan PR di tempat kerjanya akan lebih kompeten. "PR harus kompeten dulu tentang ruang lingkup kerjanya, sukses di bidangnya, sehingga mendorong munculnya kompetensi. Seorang PR harus mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan atau instansi masing-masing untuk mendorong perusahaan atau instansi agar memilki reputasi," kata Asmono.
Workshop yang berlangsung di Harris Hotel Batam Center ini diikuti 30 Praktisi PR pemerintah pusat, korporasi negara dan swasta. Workshop menghadirkan pakar Public Relations Indonesia. Di hari pertama, Widyaretna Buenastuti (Public Affairs & Communication Direktor Pfizer Indonesia), dan Enrico Moreno Ginting Corporate (Communication Manager PT ATB Batam) memaparkan materi "Brand Journalism dan Story Telling untuk meningkatkan Reputasi".
Pada hari kedua, pemaparan oleh Suharjo Nugroho (Managing Direktor IMOGEN PR Agency) dan Mandra Pandelaki (Manager Marketing PR PT HM Sampoerna Tbk). Keduanya menyampaikan materi A to Z Brand Journalism & Story Telling dan Implementasinya dalam Praktik Public Relation. Sedangkan untuk sesi terakhir pemaparan dari Ika Sastroskebroto (Presiden Direktor Prominent PR Agency) dengan materi "Strategi dan Praktik Public Speaking yang Efektif".
Selain workshop selama dua hari, di hari ketiga digelar "The 1st Sumatera PR INDONESIA Summit & Awards (SUMPRISA)". Di acara ini berkumpul komunitas, asosiasi, organisasi dan akademisi PR se-Sumatera.
Melalui gerakan ini, para tokoh nasional, daerah dan deklarator tersebut mengajak semua insan PR di seluruh Sumatera untuk bergerak dan berkontribusi menguatkan reputasi organisasi, instansi, korporasi hingga bangsa.
"Fokus kami adalah tentang penguatan kompetensi PR yang berlanjut pada sertifikasi PR, hingga berujung membangun reputasi bangsa," tutur Pemimpin Redaksi Majalah PR INDONESIA, Asmono Wikan selaku penggagas deklarasi. (Charlie / Bustam)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »