BentengSumbar.com --- Bukan rahasia lagi, menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), kerap terjadi jual beli atlet. Tak terkecuali menjelang Porprov Sumatera Barat ke- XIV tahun 2016 ini, isu jual beli atlit kembali menggelinding ke permukaan.
"Kita berharap, atlet kita jangan sampai mau 'dibeli' dan berlaga di Porprov membela daerah lain. Kita harus punya harga diri, untuk itu mereka harus berjuang membela Kota Padang," ungkap Zulhardi Zakaria Latif, anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Kamis (17/3/2016) di sela-sela rapat Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang.
Ia mengatakan, DPRD Kota Padang telah menganggarkan dana yang cukup untuk bonus atlet. Untuk Porprov Sumbar ke-XIV tahun 2016 ini, bonus atlit dianggarkan Rp6,5 miliar.
"Anggaran sebesar itu kita anggarkan di APBD Kota Padang tahun 2016. Ini salah satu bentuk komitmen kuat DPRD dan Pemko Padang agar Kota Padang sukses menjadi penyelenggara Porprov sekaligus keluar sebagai juara umum," cakap Zulhardi yang juga Ketua IPSI Kota Padang itu.
Untuk atlet IPSI sendiri, Zulhardi mengaku telah melakukan pendekatan kepada masing-masing atlit, termasuk keluarga mereka. Bahkan Zulhardi berjanji akan mengganti dana yang sudah terlanjur diberikan daerah lain kepada atlit Pencak Silat Kota Padang.
"Kembalikan dana itu, saya akan ganti. Praktek jual beli atlet semacam ini kita tentang. Kita ingin atlit Kota Padang membela kota ini, bukan daerah lain," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang Suardi Junir menegaskan, tidak akan ada lagi keterlambatan pembayaran bonus atlet, termasuk pemotongan. Sebelum tanggal 31 Desember 2016, bonus itu akan dibayarkan langsung ke rekening atlet yang bersangkutan.
Bonus ini, ungkap Suardi lagi, tidak lagi dalam bentuk dana hibah, tetapi sudah dalam bentuk kegiatan. Sehingga, sebelum tanggal 31 Desember 2016 tersebut, dananya memang harus dicairkan. Jika tidak akan dikembalikan ke kas daerah.
Mengenai jual beli atlet, Suardi Junir mengatakan, tidak ada aturan yang melarang perpindahan atlet ke daerah lain. Namun etika dan moralnya, atlet Kota Padang harus membela Kota Padang.
"Walau tidak ada aturan KONI yang melarang perpindahan atlet ke daerah lain, tapi menurut saya tidak pas atlet Kota Padang pindah membela daerah lain," tegasnya. (by)
"Kita berharap, atlet kita jangan sampai mau 'dibeli' dan berlaga di Porprov membela daerah lain. Kita harus punya harga diri, untuk itu mereka harus berjuang membela Kota Padang," ungkap Zulhardi Zakaria Latif, anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Kamis (17/3/2016) di sela-sela rapat Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang.
Ia mengatakan, DPRD Kota Padang telah menganggarkan dana yang cukup untuk bonus atlet. Untuk Porprov Sumbar ke-XIV tahun 2016 ini, bonus atlit dianggarkan Rp6,5 miliar.
"Anggaran sebesar itu kita anggarkan di APBD Kota Padang tahun 2016. Ini salah satu bentuk komitmen kuat DPRD dan Pemko Padang agar Kota Padang sukses menjadi penyelenggara Porprov sekaligus keluar sebagai juara umum," cakap Zulhardi yang juga Ketua IPSI Kota Padang itu.
Untuk atlet IPSI sendiri, Zulhardi mengaku telah melakukan pendekatan kepada masing-masing atlit, termasuk keluarga mereka. Bahkan Zulhardi berjanji akan mengganti dana yang sudah terlanjur diberikan daerah lain kepada atlit Pencak Silat Kota Padang.
"Kembalikan dana itu, saya akan ganti. Praktek jual beli atlet semacam ini kita tentang. Kita ingin atlit Kota Padang membela kota ini, bukan daerah lain," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang Suardi Junir menegaskan, tidak akan ada lagi keterlambatan pembayaran bonus atlet, termasuk pemotongan. Sebelum tanggal 31 Desember 2016, bonus itu akan dibayarkan langsung ke rekening atlet yang bersangkutan.
Bonus ini, ungkap Suardi lagi, tidak lagi dalam bentuk dana hibah, tetapi sudah dalam bentuk kegiatan. Sehingga, sebelum tanggal 31 Desember 2016 tersebut, dananya memang harus dicairkan. Jika tidak akan dikembalikan ke kas daerah.
Mengenai jual beli atlet, Suardi Junir mengatakan, tidak ada aturan yang melarang perpindahan atlet ke daerah lain. Namun etika dan moralnya, atlet Kota Padang harus membela Kota Padang.
"Walau tidak ada aturan KONI yang melarang perpindahan atlet ke daerah lain, tapi menurut saya tidak pas atlet Kota Padang pindah membela daerah lain," tegasnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »