Bupati Ini Instruksikan Memutar Ayat al-Quran di Setiap Kantor SKPD

Bupati Ini Instruksikan Memutar Ayat al-Quran di Setiap Kantor SKPD
Kang Dedi ketika meresmikan sekolah idiologi. 
BENTENGSUMBAR.COM --- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mewanti-wanti jajarannya agar memutar lantunan ayat suci Alquran di setiap kantor instansi pemerintah. Pemutaran  dilakukan setiap pagi hari sebelum memulai aktifitas.

"Saya menginstruksikan, agar semua SKPD memutar lantunan ayat suci al Quran di pagi hari sebelum memulai aktifitas bekerja," cakap Kang Dedi ketika membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten di Pendopo Bale Paseban, sebagaimana dikutip dari situs dangiangkisunda.com, Kamis (21/1/2016).

Menurut kang Dedi, Alquran bukan saja harus diperdengarkan ketika acara resmi Peringatan Hari Besar Islam saja, tetapi harus dibaca dan didengarkan setiap hari, maka dalam waktu dekat lantunan ayat suci Al Qur’an akan diperdengarkan melalui sound system yang terhubung ke setiap ruangan di kantor Instansi Pemerintah setiap pagi.

“Nanti juara Qiro’ah yang memiliki pelafalan dan suara yang bagus, suaranya kita rekam dan kita perdengarkan setiap pagi ke semua ruangan di kantor pemerintah, pegawai juga harus baik cara membaca Qur’annya,” katanya.

Lantik Satgas Toleransi dan Resmikan Sekolah Idiologi

Sebelumnya, Selasa (19/1/2016), bupati yang selalu berpakaian khas adat Sunda ini melantik Satgas Toleransi yang bertugas untuk memutus mata rantai perkembangan ajaran radikalisme. Selain itu, satgas ini juga untuk pendalaman nilai-nilai luhur Pancasila.

Menurut Kang Dedi, satgas ini juga bertugas menjaga kerukunan antar umat beragama dan memelihara ketentraman diantara umat seagama karena mengurusi persoalan toleransi, satgas ini memiliki bekal pemikiran ideologi yang cukup untuk melakukan pembinaan secara internal maupun eksternal, mereka terdiri dari para tokoh masyarakat, unsur TNI/POLRI dan unsur pemerintah daerah.

"Efektif mulai hari ini juga saya berlakukan sekolah ideologi sebagai upaya pencegahan paham radikalisme sejak dini, ini semacam forum yang diikuti oleh anak-anak sekolah dan masyarakat umum untuk pendalaman Ideologi Pancasila sehingga masyarakat Purwakarta sendiri mampu melakukan identifikasi mana organisasi yang radikal dan mana yang bukan," ujarnya.

Kang Dedi merasa gembira ketika berdialog dengan pelajar Purwakarta. Ia bertanya tentang makna "kemanusiaan yang adil dan beradab" dengan cerdas, salah seorang pelajar bernama Arifin menjawab, "makna kemanusiaan adalah ketika manusia memaknai sifat manusiawi anugerah dari Tuhan, untuk berbuat baik terhadap sesama, menghargai perbedaan pendapat, karena orang hebat itu bukan karena kuat, tapi bisa menghargai pendapat."

Kang Dedi sangat optimis, kelak di masa depan akan lahir generasi toleran dari Purwakarta untuk Kejayaan Nusantara. (buya)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »