Hidup Zuhud Cegah Perilaku Korupsi

Hidup Zuhud Cegah Perilaku Korupsi
SEBAGAI seseorang yang paham ajaran agamanya, apatah lagi seorang dai, Irwan Prayitno memang dituntut hidup zuhud. Rasulullah saw mengajarkan kepada umatnya agar hidup zuhud.  Zuhud pada dunia, ini akan membuahkan kecintaan Allah, dan zuhud pada apa yang ada di sisi manusia, ini akan mendatangkan kecintaan manusia. Menurut Al Fudhail  bin ‘Iyadh, hakikat zuhud adalah ridho pada Allah ‘azza wa jalla. Dan sifat qona’ah, itulah zuhud. Itulah jiwa yang "ghoni, yaitu selalu merasa cukup.
Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah).

Sebaliknya, sikap hidup hedonis tentu saja dilarang Islam. Irwan Prayitno dalam beberapa kesempatan, terutama ketika membahas tentang penyebab korupsi, mengatakan, perilaku seseorang yang melakukan tindak pidana korupsi disebabkan karakter hedonis yang sudah terbentuk sejak kecil. Kebutuhan hidup yang tinggi dan suka berfoya-foya membuat orang berperilaku korup dengan segala cara.

Menurut Irwan Prayitno, dalam pemberantasan korupsi perlu menumbuhkan karakter idealis yang bersih, sederhana dan keteladanan yang tentunya dipengaruhi pendidikan dan didikan dari kedua orang tua serta lingkungan. Hanya orang-orang yang bersifat "zuhud" yang tidak akan berperilaku korupsi, dan pembentuk karakter seperti ini membutuhkan pembinaan sejak usia dini.

Dikatakan Irwan Prayitno, sebuah kenyataan ada sebagian aktivis yang melakukan aksi antikorupsi, namun pada saat mereka menjabat atau memegang kewenangan malah lebih korup lagi. Hal itu lahir dari kepribadian dan karakter diri, pengaruh lingkungan dan kadang teman sendiri, serta kebanyakkan mereka memiliki idealisme diri yang rapuh.
Pada saat menjabat Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bersikukuh untuk terus mengembangkan pemerintahan yang bersih. Maka berbagai program dijalankan, mulai dari reformasi birokrasi terus dikembangkan sesuai dengan Perda Nomor 24 tahun 2011. Kemudian menerbitkan Perda Nomor 42 Tahun 2011 tentang Penilaian Kinerja yang dilakukan dalam enam bulan sekali.

Selanjutnya melakukan pemetaan potensi PNS melalui uji kelayakan yang diselenggarakan oleh lembaga yang kredibel. Sedangkan dalam seleksi CPNSD diterapkan secara ketat yang berlangsung dalam kurun waktu lima tahun ini, guna penyaringan SDM yang berkualitas.

Berikutnya menerapkan sistem rekrutmen, promosi dan rotasi PNS yang berbasis kompetensi dan transparan, serta menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap SKPD. Selain itu, memberdayakan pengawasan dan meningkatkan kompetensi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Dalam pengadaan barang dan jasa, tambah Irwan, telah menerapkan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) melalui LPSE guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas.

Selain itu, penerapan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada setiap aparatur yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin, penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang. Tak hanya itu, ada banyak kegiatan lainnya seperti menerapkan deklarasi zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan menunjuk RSJ HB Sa`anin sebagai percontohan.
"Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau begitu yakin terhadapp apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Zuhud juga berarti ketika engkau tertimpa musibah, engkau lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada kembalinya dunia itu lagi padamu." (Abu Dzar al-Ghifari).

Jakarta, 1 Desember 2015
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Salah Seorang Pimpinan Bara Online Media (BOM)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »