MEDIA sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi portal berita, blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Media sosial merupakan salah satu media untuk bertukar informasi, dengan menggunakan media sosial jarak tidak menjadi masalah. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi media sosial berkembang dengan pesat.
Kampanye merupakan hal yang tak lepas dalam kompetisi politik untuk mensosialisasikan para figur yang bertanding. Berbagai cara dan gerakan mereka lakukan untuk menarik suara dan simpati publik. Salah satunya adalah dengan berkampanye melalui dunia maya yang memanfaatkan sosial media sebagai sarana komunikasi yang sedang dekat dengan masyarakat.
Kampanye merupakan hal yang tak lepas dalam kompetisi politik untuk mensosialisasikan para figur yang bertanding. Berbagai cara dan gerakan mereka lakukan untuk menarik suara dan simpati publik. Salah satunya adalah dengan berkampanye melalui dunia maya yang memanfaatkan sosial media sebagai sarana komunikasi yang sedang dekat dengan masyarakat.
Sosial media dianggap sebagai media komunikasi yang efektif untuk bersosialisasi terhadap masyarakat. dengan memanfaatkan jejearing sosial yang ada dan banyak digunakan masyarakat seperti twitter, facebook, portal berita, blog, dan lain-lain. Terbukti, belakangan ini berkampanye melalui media sosial menjadi trend tersendiri dalam dunia politik terutama pada pilpres 9 Juli kemaren, bahkan terdapat gerakan-gerakan khusus dari simpatisan untuk berkampanye di dunia maya.
Ketua Tim Relawan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Irwan Prayitno-Nasrul Abit, Sengaja Budi Syukur mengaku, untuk menyasar pemilih pemula ini, selain turun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan paslon, pihaknya juga sudah mempersiapkan tim khusus untuk mengelola akun sosial (medsos) untuk mengkampanyekan paslon nomor urut 2 tersebut.
Segmentasi pemilih pemula menjadi perhatian tersendiri bagi pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra ini. Pemilih pemula menjadi target untuk bisa mendulang suara pada Pilkada serentak tersebut. Bagi Sengaja Budi Syukur, pemilih pemula menjadi bagian besar untuk bisa meraih hak suaranya.
Apatah lagi, jelas Sengaja Budi Syukur, medsos ini adalah salah satu wadah di mana tempat para pemilih pemula berkumpul dan berdiskusi. Melalui medsos pihaknya memberikan informasi-informasi dan pendidikan politik yang positif pada pemilih pemula.
Untuk mengelola medsos tersebut, pihaknya sudah mempersiapkan lebih dari tiga orang tenaga IT yang paham dan mengerti bagaimana mengelola akun-akun sosial. Dikatakan juga, anggota pengelola medsos ini selain setiap harinya menambah teman, memberikan komentar-komentar positif di akun sosial juga akan mengupload setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tim dan paslon.
Mengenai anggaran untuk tim cyber di medsos, Sengaja Budi Syukur mengaku tidak menganggarkan banyak dan mahal karena yang dibutuhkan dalam mengelola medsos adalah orang yang berpengalaman. Anggaran untuk mengelola terbilang cukup kecil, paling banter untuk beli paket atau kuato internet saja, dan ditambah dengan anggaran honor pengelolanya.
Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi, sebagai mana dikutip beberapa media lokal, mengatakan, perkembangan pengunaan medsos di ranah politik menjadi trend baru bagi masyarakat, tidak terkecuali untuk paslon untuk mensosialisasikan diri dan memobilisasi massa. Karena dengan memanfaatkan medsos, tentunya akan lebih banyak kesempatan untuk merangkul pemilih pemula untuk menggunakan hak dalam memilih calon kepala daerah.
Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan hingga 2 November 2015 daftar pemilih tetap pemula untuk Pemilukada di Provinsi Sumatera Barat mencapai 181 ribu orang. Menurut Kordiv Sosialisasi KPU Sumbar Nova Indra, pemilih pemula yang dimaksud adalah rentang usia dari 17 hingga 21 tahun yang akan pertama kali memberikan suaranya pada pemilukada 9 Desember mendatang. Artinya jika melakukan pemilihan semua, jumlah tersebut bisa mewakili 5,5 persen suara untuk pasangan calon.
Pemilih pemula adalah mereka yang berusia 17 tahun pada hari pencoblosan atau yang sudah menikah dan tercatat dalam daftar pemilih tetap. Pemilih pemula dalam setiap even pemilu nasional ataupun pemilukada selalu didominasi kalangan pelajar atau siswa dan jumlah mereka relatif besar. Jumlah mereka yang besar membuat mereka sering menjadi rebutan partai politik maupun para politisi untuk mendongkrak perolehan suara.
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Salah Seorang Pimpinan Bara Online Media (BOM)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »