Di Bawah Lindungan "Anak Nagari"

Di Bawah Lindungan "Anak Nagari"
SELURUH kawan-kawan penikmat Portal Berita BentengSumbar.com, pada tulisan kali ini yang mengambil judul mirip-mirip Novel karya Buya Hamka,  saya akan menyampaikan sebuah pemikiran sekaligus menanggapi sebuah tulisan yang sebelumnya sudah lebih dulu terbit di Portal Berita BentengSumbar.com.

Tulisan yang akan saya tanggapi adalah sebuah tulisan dari Taf Chaniago yang berjudul “Anak Nagari Padang, Harus Bangkit Jangan Tertidur”. Tulisan ini menarik, jika isi tulisan berskala nasional, maka tulisan ini akan sangat tepat diterbitkan pada hari Kebangkitan Nasional. Namun karena isi tulisan ini lebih spesifik berbicara mengenai Kota Padang, maka mungkin memang cukup tepat dipublish pada masa sekarang ini. 

Seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa isi tulisan ini sangat menarik, mengajak anak nagari untuk menjaga Kota Padang Tercinta dari rong-rongan pihak luar, walaupun tidak dijelaskan siapa pihak luar ini. Sedikit banyaknya hal ini tentu berkaitan dengan pembangunan yang sedang atau akan dilaksanakan di Kota Padang. Saya pribadi setuju dengan judul tulisan walaupun agak sedikit memiliki pemikiran berbeda mengenai isinya. Anak Nagari berperan penting dalam ikut serta dalam pembangunan kota Padang ini, tidak hanya sebagai penghalau pengacau (jika memang dikatakan begitu), namun sesungguhnya anak nagari lah yang turut serta dan terlibat dalam pembangunan di Kota Padang. 

Saya pribadi memandang sedikit aneh jika warga kota Padang hanya bertindak sebagai tameng stabillitas politik dan sosial kemasyarakatan. Dari segi bahasa dan penulisan, kalimat yang digunakan sedikit skeptis yang di zaman Kopkamtib mungkin bisa diartikan sebagai ajakan perang saudara. Memang ada dikotomi antara warga asli Kota Padang dan non Kota Padang, bahkan Walikota Padang sekarang bukanlah sosok yang lahir di Padang. Namun setahu saya kita masih berada dalam bingkai yang sama, bingkai Propinsi Sumatera Barat dan tentu saja bingkai Negara Kesatuan Republlik Indonesia (NKRI). 

Selanjutnya saya juga ingin menyampaikan, bahwa tidak satupun Walikota di dunia ini yang bekerja dengan mudah. Tuntutan dan tekanan pasti mengiringi setiap pekerjaan dan jabatan. Jangankan seorang Walikota, seorang insan pers saja memilliki tekanan dalam pekerjaannya. Apakah itu mengejar berita headline, mencari narasumber yang berpindah setiap saat, bahkan terkadang tidak bisa ditemui, sementara berita yang disusun akan diterbitkan besok, dan seterusnya. Itu semua merupakan tekanan tertentu bagi mereka yang bekerja di dunia pers.

Bisa kita bayangkan tekanan seperti apa yang akan dihadapi oleh seorang Walikota, seorang yang (harusnya) bertanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan dan keamanan warganya. Bahkan tekanan terhadap Wali Nagari saja sungguh sangat luar biasa, tidak sedikit Wali Nagari yang menerima umpatan, makian, fitnah dari warganya sendiri. 

History Repeat By Itself, saya juga tidak tahu ungkapan ini datang dari mana, tapi menurut pemahaman saya yang tidak terlalu dalam, artinya lebih kurang begini “Sejarah Terulang dengan Sendirinya”. Demonstrasi mengenai pembangunan ataupun investasi di Kota Padang tidak terjadi sekali ini saja, Walikota terdahulu pun menerima tekanan seperti ini, bahkan mungkin lebih berat, sarat unsur politis karena tahun itu dikenal sebagai tahun politis. Jauh berbeda dengan demonstrasi yang dilakukan saat ini, yang muatan politisnya tidaklah seberapa, bahkan pendemonya juga tidak seberapa. 

Menjadi Walikota tanpa mau menerima tekanan, saran ataupun kritik, tentu sama dengan membeli mobil tanpa dilengkapi roda, artinya apa ? Ya tidak akan pernah berjalan. Jadi sedikit aneh bagi saya jika anak nagari berfungsi sebagai tembok yang menghalangi Walikota dari sebuah tekanan. Bukankah idealnya Walikota lah yang mencarikan solusi atas tekanan demi tekanan yang dihadapi untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan anak nagari ? Wassalam...

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »