BentengSumbar.com --- Sebagai Ketua Komisi III, Yandri Hanafi meminta Pemerintah Kota Padang mempersiapkan pembangunan terminal moderen tipe A Lubuk Buaya Anak Aia, Kecamatan Koto Tangah.
Menurutnya, tanpa perencanaan yang matang dikhawatirkan pembangunan terminal tersebut mengalami nasib yang sama dengan Terminal Regional Bingkuang (TRB) yang sekarang beralih fungsi menjadi pusat pemerintahan Kota Padang.
"Saya minta, Pemko Padang melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) mempersiapkan dengan matang perencanaan pembangunan terminal ini. Sebab tanpa perencanaan yang matang, dikhawatirkan nantinya pembangunan itu menjadi sia-sia sebagaimana pengalaman terdahulu dalam membangun terminal,"ungkapnya disela-sela kunjungan kerja ke Dishubkominfo Kota Padang, Kamis (12/3).
Dia berharap dengan adanya pembangunan terminal tipe A itu, maka angkutan khususnya AKDP dan AKAP bisa lebih teratur.
"Nantinya dengan adanya terminal ini kita harap tidak ada lagi terminal bayangan dan terminal liar yang tersebar di beberapa titik di Padang," katanya.
Yandri juga meminta agar Dishubkominfo mempersiapkan angkutan kota dari dan menuju ke terminal.
"Untuk memudahkan masyarakat, sarana angkutan untuk ke terminal tentu harus dipersiapkan. Jangan sampai masyarakat enggan kesana karena ketiadaan angkutan itu," terangnya.
Dia juga mengingatkan agar pembebasan lahan untuk akses ke terminal disegerakan, sehingga pembangunannya juga bisa dilaksanakan beriringan dengan pembangunan terminal tersebut.
Yandri mengapresiasi kinerja Dishubkominfo Padang dalam membuat master plan dan akan mensupport untuk mewujudkan terminal tersebut. Grand Designnya harus jelas dan terarah sehingga target yang hendak dicapai seperti tahun 2018 terminal ini akan dioperasikan bisa teralisasi.
"Akan tetapi kami mewanti-wanti agar perencanaan ini dengan matang dan jangan berubah-ubah, jika ada perubahan hanya perubahan kecil saja," cakapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Padang dari fraksi Nasdem, Amrizal Hadi mengatakan bahwa seharusnya pandangan dalam membangun sebuah terminal haruslah jauh kedepan, jangan hanya berpatokan pada kondisi saat ini.
"Seperti rel kereta api di jalan Lubuk Buaya ini, saat ini memang kereta cuma lewat setiap tiga jam, namun kita harus memikirkan bahwa pembangunan terminal ini bisa sejalan dengan perkembangan zaman nantinya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Padang, Rudy Rinaldi menjelaskan, pembangunan terminal tersebut masih terkendala oleh pembebasan lahan akses jalan menuju lokasi.
"Untuk pembebasan lahan akses ini belum ada. Rencananya akses jalan menuju terminal ini akan dibuat dengan lebar 40 meter. Pembebasannya sendiri dilakukan sambil jalan saat pembangunan terminal dilakukan," katanya.
Untuk pembangunan terminal itu, ungkap Rudy, dana yang tersedia Rp 45 miliar bersumber dari APBN. Sementara dana pendamping dari APBD Padang yang sudah dikucurkan sebesar Rp5 miliar.
"Terus terang, kita masih memerlukan dana tambahan untuk terminal ini sekitar Rp5,5 miliar lagi. Kita akan ajukan pada APBD perubahan nantinya," tukuknya.
Dalam kunjungan kerja ini, Yandri Hanafi didampingi anggota dewan lainnya, yaitu Helmi Moesim, Iswanto Kwara, Amrizal Hadi, Nila Kartika, Muzni Zen, Amril Amin, Delma Putra dan Usman Ismail. (by/bm)
Menurutnya, tanpa perencanaan yang matang dikhawatirkan pembangunan terminal tersebut mengalami nasib yang sama dengan Terminal Regional Bingkuang (TRB) yang sekarang beralih fungsi menjadi pusat pemerintahan Kota Padang.
"Saya minta, Pemko Padang melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) mempersiapkan dengan matang perencanaan pembangunan terminal ini. Sebab tanpa perencanaan yang matang, dikhawatirkan nantinya pembangunan itu menjadi sia-sia sebagaimana pengalaman terdahulu dalam membangun terminal,"ungkapnya disela-sela kunjungan kerja ke Dishubkominfo Kota Padang, Kamis (12/3).
Dia berharap dengan adanya pembangunan terminal tipe A itu, maka angkutan khususnya AKDP dan AKAP bisa lebih teratur.
"Nantinya dengan adanya terminal ini kita harap tidak ada lagi terminal bayangan dan terminal liar yang tersebar di beberapa titik di Padang," katanya.
Yandri juga meminta agar Dishubkominfo mempersiapkan angkutan kota dari dan menuju ke terminal.
"Untuk memudahkan masyarakat, sarana angkutan untuk ke terminal tentu harus dipersiapkan. Jangan sampai masyarakat enggan kesana karena ketiadaan angkutan itu," terangnya.
Dia juga mengingatkan agar pembebasan lahan untuk akses ke terminal disegerakan, sehingga pembangunannya juga bisa dilaksanakan beriringan dengan pembangunan terminal tersebut.
Yandri mengapresiasi kinerja Dishubkominfo Padang dalam membuat master plan dan akan mensupport untuk mewujudkan terminal tersebut. Grand Designnya harus jelas dan terarah sehingga target yang hendak dicapai seperti tahun 2018 terminal ini akan dioperasikan bisa teralisasi.
"Akan tetapi kami mewanti-wanti agar perencanaan ini dengan matang dan jangan berubah-ubah, jika ada perubahan hanya perubahan kecil saja," cakapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Padang dari fraksi Nasdem, Amrizal Hadi mengatakan bahwa seharusnya pandangan dalam membangun sebuah terminal haruslah jauh kedepan, jangan hanya berpatokan pada kondisi saat ini.
"Seperti rel kereta api di jalan Lubuk Buaya ini, saat ini memang kereta cuma lewat setiap tiga jam, namun kita harus memikirkan bahwa pembangunan terminal ini bisa sejalan dengan perkembangan zaman nantinya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Padang, Rudy Rinaldi menjelaskan, pembangunan terminal tersebut masih terkendala oleh pembebasan lahan akses jalan menuju lokasi.
"Untuk pembebasan lahan akses ini belum ada. Rencananya akses jalan menuju terminal ini akan dibuat dengan lebar 40 meter. Pembebasannya sendiri dilakukan sambil jalan saat pembangunan terminal dilakukan," katanya.
Untuk pembangunan terminal itu, ungkap Rudy, dana yang tersedia Rp 45 miliar bersumber dari APBN. Sementara dana pendamping dari APBD Padang yang sudah dikucurkan sebesar Rp5 miliar.
"Terus terang, kita masih memerlukan dana tambahan untuk terminal ini sekitar Rp5,5 miliar lagi. Kita akan ajukan pada APBD perubahan nantinya," tukuknya.
Dalam kunjungan kerja ini, Yandri Hanafi didampingi anggota dewan lainnya, yaitu Helmi Moesim, Iswanto Kwara, Amrizal Hadi, Nila Kartika, Muzni Zen, Amril Amin, Delma Putra dan Usman Ismail. (by/bm)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »