BentengSumbar.com --- Dalam khutbah yang termuat dalam kitab Nahjul Balaghah, Imam Ali menuturkan: "Tak seorangpun layak memegang bendera kepemimpinan kecuali orang yang mengerti kepemimpinan, sabar, teguh dan tahu letak-letak kebenaran."
Agaknya, itu pulalah yang dipahami Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah. Memahami kondisi dan karakteristik warganya dengan baik, membuat Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah turun langsung melakukan pendekatan kepada warga. Pendekatan yang penuh kesabaran, keteguhan, dan tahu letak-letak keinginan warga kota. Melihat persoalan rakyat dengan hati, dan kaca mata rakyat itu sendiri, bukan kaca mata kuda.
Misalnya saja persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di objek wisata Batu Malin Kundang, Pantai Air Manis. Wako Mahyeldi turun langsung bersama 'ketokohan' masyarakat setempat. Pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai unversal kemanusian, yang tentu saja menyentuh masyarakat banyak.
Pendekatan sudah dilakukan, namun tentu solusi pun dicarikan bagi PKL tersebut. Solusi yang tidak merugikan mereka, tetapi justru menguntungkan secara ekonomis. Mereka dipindahkan ke sebalah timur lokasi objek wisata tersebut. Bahkan, Wako menyerahkan bantuan uang tunai kepada lima orang PKL yang berjualan di lokasi Batu Malin Kundang tersebut, sehingga mereka mau membongkar sendiri warungnya.
Terharu, itulah yang dirasakan PKL yang sehari-hari mengantungkan hidupnya di lokasi objek wisata yang melegenda tersebut. Kelima PKL yang d berikan santunan tersebut mengucapkan terima kasih dan sekaligus membuka warungnya dengan bantuan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (14/3).
Sebelum warung di bersihkan, wako bersama orang tua yang dituakan di Pantai Air Manis, membicarakan masalah warung PKL yang ada di lokasi Batu malin Kundang. Secara spontan Ia menerima saran dan masukan dari wako, sehingga akhirnya setuju untuk dilakukan pembongkaran warung tersebut. (by/rel)
Agaknya, itu pulalah yang dipahami Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah. Memahami kondisi dan karakteristik warganya dengan baik, membuat Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah turun langsung melakukan pendekatan kepada warga. Pendekatan yang penuh kesabaran, keteguhan, dan tahu letak-letak keinginan warga kota. Melihat persoalan rakyat dengan hati, dan kaca mata rakyat itu sendiri, bukan kaca mata kuda.
Misalnya saja persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di objek wisata Batu Malin Kundang, Pantai Air Manis. Wako Mahyeldi turun langsung bersama 'ketokohan' masyarakat setempat. Pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai unversal kemanusian, yang tentu saja menyentuh masyarakat banyak.
Pendekatan sudah dilakukan, namun tentu solusi pun dicarikan bagi PKL tersebut. Solusi yang tidak merugikan mereka, tetapi justru menguntungkan secara ekonomis. Mereka dipindahkan ke sebalah timur lokasi objek wisata tersebut. Bahkan, Wako menyerahkan bantuan uang tunai kepada lima orang PKL yang berjualan di lokasi Batu Malin Kundang tersebut, sehingga mereka mau membongkar sendiri warungnya.
Terharu, itulah yang dirasakan PKL yang sehari-hari mengantungkan hidupnya di lokasi objek wisata yang melegenda tersebut. Kelima PKL yang d berikan santunan tersebut mengucapkan terima kasih dan sekaligus membuka warungnya dengan bantuan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu (14/3).
Sebelum warung di bersihkan, wako bersama orang tua yang dituakan di Pantai Air Manis, membicarakan masalah warung PKL yang ada di lokasi Batu malin Kundang. Secara spontan Ia menerima saran dan masukan dari wako, sehingga akhirnya setuju untuk dilakukan pembongkaran warung tersebut. (by/rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »