17 Perguruan Tinggi Deklarasikan IOAF

Tujuh Perguruan Tinggi Deklarasikan IOAF
BentengSumbar.com --- Para akademisi dari 17 perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan Malaysia resmi mendeklarasikan Forum Akademis Samudera Hindia Atau Indian Ocean Academic Forum (IOAF). Pada deklarasi yang bertempat di Kampus I UBH Padang ini, Kamis (12/3), sekaligus melaksanakan seminar yang bertajuk Menoleh Ke Samudera Hindia, Menuju Poros Maritim Dunia.

Deklarasi forum ini dibacakan oleh Prof. Dr. Indra Jaya, selaku Direktur Eksekutif IOAF. Berisikan komitmen sebagai wadah pertukaran informasi, kerjasama penelitian dan pengembangan bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di sekitar Samudera Hindia.

Forum ini melibatkan 17 perguruan tinggi di Indonesia dan Malasysia, 7 intansi pemerintahan baik pusat dan daerah serta lembaga swasta lainnya dan didukung oleh tokoh-tokoh nasional yang menjadi dewan pengarah diantaranya, Prof. Dr. Hasyim Djalal, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Ir. Fachri Ahmad, Prof. Dr. Rohmin Dahuri, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK dan lainnya.

Turut hadir dalam dekalrasi ini Deputi Koordinasi Bidang SDM Kementerian Koordinator Kemaritiman Dr. Ir. Safri Burhanuddin, D.E.A., Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Dr. Gellwyn Yusuf, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Drs. Yuri Octavian Thamrin, M.A.

Ketua Pelaksana Dr. Ir. John Nurifdin Syach, M.S menyampaikan kegiatan ini merupakan momen bersejarah dalam kaitannya upaya pemerintah dan bangsa ini yang sedang membangun dirinya sendiri dalam merebut kembali jati diri bangsa sebagai negara bahari atau maritim, sesuai dengan cita-cita besar pemerinata menuju poros maritim dunia.

Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt, MBA mengungkapkan rasa bangga dengan kegiatan launching IOAF yang digagas oleh Universitas Bung Hatta ini. Sebab sebagai bukti perguruan tinggi swasta yang ternama ini mendukung pemanfaatan potensi Samudera Hindia yang belum dikelola dengan baik.

"Universitas Bung Hatta melihat potensi besar samudera di depan kampus kita serta banyak kapal-kapal yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, serta belum adanya perguruan tinggi yang fokus mengkaji Samudera Hindia. Untuk itu perlu adanya suatu konsep berdasarkan kajian yang ilmiah untuk membangun dan mengembangkan samudera ini,” paparnya.

Niki juga menyebutkan forum ini telah dirancang sejak tahun 2013 dan melalui kajian serta dukungan berbagai pihak akhirnya pada 12 Maret 2015 ini dapat terselenggara deklarasi Forum Akademis Samudera Hindia atau Indian Ocean Academic Forum yang mendapat dukungan dari berbagai kalangan.

“Kegiatan ini akan menjadi sangat penting artinya bagi kita semua, karena seiring dengan program Pemerintah kita yang baru Kabinet Kerja Jokowi - JK, dimana prioritas pembangunan negeri ini mengarah ke laut dan Maritim ditambah lagi Indonesia menjadi Ketua IORA periode 2015-2017 ini. Bahkan program dari Forum Akademis Samudera Hindia Atau Indian Ocean Academic Forum masuk juga kedalam Program kerja Forum Rektor Indonesia,” ucapnya.

“Lembaga ini diharapkan dapat menghasilkan kajian-kajian yang bernas dan bermutu yang dapat disumbangkan kepada pemerintah maupun bagi dunia usaha, baik itu bagi Indonesia maupun Malaysia serta negara-negara lainnya disekitar Samudera Hindia,” tambahnya.

Pada kesempatan ini juga Gubernur Sumatra barat yang diwakili oleh Asisten Adminstrasi Sekda Pemprov sumbar H. Surdiman Gani, M.M, Sekda Kota Padang Nasir Ahmad serta jajaran.

Menurut Sekda Padang, Keberadaan Samudera Hindia mempunyai posisi strategis baik bagi Indonesia, maupun negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tidak hanya potensi sumberdaya alam saja yang dimilliki, akan tetapi Samudera Hindia dimasa depan juga akan mempunyai peran strategis dalam kancah pergaulan Internasional antara lain dalam peran geo-politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan.

Itulah sebabnya, kata Sekda, Pemko Padang sekarang fokus terhadap penyelenggaraan KTT IORA di Kota Padang dan semakin diperkuat dengan keberadaan IOAF yang digagas UBH.

“Diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pengkajian dan merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan, yang berkaitan dengan penelitian, pemanfaatan, pemprosesan, pemasaran dan pengembangan potensi sumberdaya Samudera Hindia,” ujarnya. (du)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »