BentengSumbar.com --- Sebagai anggota Komisi I DPRD Kota Padang, Faisal Nasir memandang, penilaian Camat dan Lurah berprestasi baru sebatas seremonial belaka. Apatah lagi, jika warganya sendiri menilai Camat dan Lurahnya belum mampu melaksanakan tugas-tugas kemasyarakatan dengan terjun langsung ke lapangan.
"Saya belum melihat adanya Camat dan Lurah yang berprestasi di Kota Padang. Apa yang dikerjakan Camat dan Lurah masih standar, dan berkutat pada rutinitas belaka. Siapa yang memberikan penghargaan, pemerintah atau masyarakat?," ujarnya, Senin (16/3/2015).
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Kota Padang ini menegaskan, seorang Camat dan Lurah harus memberikan pelayanan maksimal dan ketenangan kepada warganya. Harusnya, pengakuan berprestasinya seorang Camat dan Lurah berasal dari masyarakat, dimana keberadaan mereka memang betul-betul dirasakan masyarakat.
"Indikator penilaiannya apa? Yang memberikan penilaian siapa? Kalau hanya pejabat yang memberikan penilaian, bisa saja itu hanya sekedar popularitas. Apalagi, masih banyak warga yang belum menempati rumah layak dan makan tak layak. Yang kita khawatirkan, penghargaan itu seremonial belaka, bukan berdasarkan kinerja dan kerja," cakapnya.
Menurut Faisal, Camat dan Lurah semestinya mampu memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Camat dan Lurah harus terjun ke masyarakat, datangi masyarakat. Sebab, yang seharusnya memberikan penghargaan itu adalah masyarakat. Seperti yang dilakukan Aristo Munandar semasa bertugas di Kecamatan Nanggalo dulu.
Faisal pun mengkritik Camat-Camat yang belum mampu melaksanakan 10 program unggulan Walikota Mahyeldi Ansharullah dengan baik. Harusnya, program yang dibuat camat sinkron dengan program unggulan wako. Sebelum program dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan kajian, sebab kajian itu bersifat makro, dan dari kajian itu akan dapat dilihat apa yang akan dilaksanakan. (by)
"Saya belum melihat adanya Camat dan Lurah yang berprestasi di Kota Padang. Apa yang dikerjakan Camat dan Lurah masih standar, dan berkutat pada rutinitas belaka. Siapa yang memberikan penghargaan, pemerintah atau masyarakat?," ujarnya, Senin (16/3/2015).
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Kota Padang ini menegaskan, seorang Camat dan Lurah harus memberikan pelayanan maksimal dan ketenangan kepada warganya. Harusnya, pengakuan berprestasinya seorang Camat dan Lurah berasal dari masyarakat, dimana keberadaan mereka memang betul-betul dirasakan masyarakat.
"Indikator penilaiannya apa? Yang memberikan penilaian siapa? Kalau hanya pejabat yang memberikan penilaian, bisa saja itu hanya sekedar popularitas. Apalagi, masih banyak warga yang belum menempati rumah layak dan makan tak layak. Yang kita khawatirkan, penghargaan itu seremonial belaka, bukan berdasarkan kinerja dan kerja," cakapnya.
Menurut Faisal, Camat dan Lurah semestinya mampu memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Camat dan Lurah harus terjun ke masyarakat, datangi masyarakat. Sebab, yang seharusnya memberikan penghargaan itu adalah masyarakat. Seperti yang dilakukan Aristo Munandar semasa bertugas di Kecamatan Nanggalo dulu.
Faisal pun mengkritik Camat-Camat yang belum mampu melaksanakan 10 program unggulan Walikota Mahyeldi Ansharullah dengan baik. Harusnya, program yang dibuat camat sinkron dengan program unggulan wako. Sebelum program dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan kajian, sebab kajian itu bersifat makro, dan dari kajian itu akan dapat dilihat apa yang akan dilaksanakan. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »