BentengSumbar.com --- Tingginya antusiasme warga Kelurahan Kampung Pondok dalam menciptakan lingkungan bersih, suatu bukti meningkatnya partisipasi warga terhadap program Padang Bersih yang dicanangkan per 1 Januari 2015 lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Padang Afrizal Khaidir saat meresmikan beroperasinya Lembaga Pengelola Sampah (LPS) Kampung Pondok sekaligus penempatan sekretariat LPS tersebut, Senin (9/3) petang.
"Semangat warga Kampung Pondok patut diapresiasi. Dan patut jadi contoh bagi warga masyarakat lainnya dalam hal kebersamaan dan kepedulian mendukung gerakan kebersihan ini," kata Afrizal.
Menurutnya, hampir 100 LPS yang telah terbentuk di seluruh kecamatan, namun baru LPS Kampung Pondok yang lebih terorganisir dan berbasis di kelurahan. Juga yang pertama memiliki kantor sekretariat.
"Bahkan ini pertama kalinya kami dari DKP diundang untuk meresmikan,” kata Afrizal.
Dalam kesempatan ini, hadir Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah {Bapedalda) Kota Padang Edi Hasymi, Sekretaris Satpol PP Andree H. Algamar yang juga selaku tokoh masyarakat setempat, Camat Padang Barat Arfian, para Lurah, ketua LPM serta tim PKK.
Edi Hasymi menyampaikan, pengolahan sampah bukan sekedar mengumpulkan dan membuang, tetapi sebaiknya dilakukan pemilahan.
"Cukup memilah dua jenis sampah saja, yang organik dan anorganik, sehingga nanti dapat dimanfaatkan dan menghasilkan uang," kata Edi.
Menurutnya, perlu membuat sebuah bank sampah, untuk menampung sampah plastik dan anorganik lainnya. Sedangkan sampah organik bisa diolah dengan komposter sehingga menghasilkan pupuk.
”Dengan demikian, masyarakat punya penghasilan dengan cara menabung sampah plastik pada bank sampah tersebut, disamping sampah warga tak lagi diangkut ke TPS karena sudah tuntas di sini," papar Edi.
Camat Arfian, Lurah setempat dan Ketua LPS Kampung Pondok Liong Hong Foi atau dikenal dengan Hongky menyatakan tekad untuk mewujudkan Padang Bersih yang dimulai dari Kampung Pondok.
”Kami bersama semua pengurus akan tetap mengawal kebersihan di Kampung Pondok," kata Hongky.
Saat ini, terang Hongky, LPS Kampung Pondok memiliki satu unit becak motor yang digunakan untuk berpatroli di lingkungan hingga tengah malam. Sedangkan, empat petugas LPS masih menggunakan becak motor pribadi untuk mengambil sampah dari rumah - rumah. Tetapi Hongky mengaku bisa tetap bekerja maksimal.
"Meski demikian, kami masih memerlukan tambahan armada becak motor. Sebab kawasan Pondok yang merupakan kawasan bisnis dan kuliner suasananya tetap ramai siang malam, maka kami juga akan mengaktifkan pengambilan sampah siang malam, agar tak ditemukan lagi sampah berserakan sisa pedagang baik siang maupun malam hari,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, LPS ini juga mendapat bantuan berupa tempat sampah terpilah dan komposter dari DKP dan Bapedalda. (du)
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Padang Afrizal Khaidir saat meresmikan beroperasinya Lembaga Pengelola Sampah (LPS) Kampung Pondok sekaligus penempatan sekretariat LPS tersebut, Senin (9/3) petang.
"Semangat warga Kampung Pondok patut diapresiasi. Dan patut jadi contoh bagi warga masyarakat lainnya dalam hal kebersamaan dan kepedulian mendukung gerakan kebersihan ini," kata Afrizal.
Menurutnya, hampir 100 LPS yang telah terbentuk di seluruh kecamatan, namun baru LPS Kampung Pondok yang lebih terorganisir dan berbasis di kelurahan. Juga yang pertama memiliki kantor sekretariat.
"Bahkan ini pertama kalinya kami dari DKP diundang untuk meresmikan,” kata Afrizal.
Dalam kesempatan ini, hadir Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah {Bapedalda) Kota Padang Edi Hasymi, Sekretaris Satpol PP Andree H. Algamar yang juga selaku tokoh masyarakat setempat, Camat Padang Barat Arfian, para Lurah, ketua LPM serta tim PKK.
Edi Hasymi menyampaikan, pengolahan sampah bukan sekedar mengumpulkan dan membuang, tetapi sebaiknya dilakukan pemilahan.
"Cukup memilah dua jenis sampah saja, yang organik dan anorganik, sehingga nanti dapat dimanfaatkan dan menghasilkan uang," kata Edi.
Menurutnya, perlu membuat sebuah bank sampah, untuk menampung sampah plastik dan anorganik lainnya. Sedangkan sampah organik bisa diolah dengan komposter sehingga menghasilkan pupuk.
”Dengan demikian, masyarakat punya penghasilan dengan cara menabung sampah plastik pada bank sampah tersebut, disamping sampah warga tak lagi diangkut ke TPS karena sudah tuntas di sini," papar Edi.
Camat Arfian, Lurah setempat dan Ketua LPS Kampung Pondok Liong Hong Foi atau dikenal dengan Hongky menyatakan tekad untuk mewujudkan Padang Bersih yang dimulai dari Kampung Pondok.
”Kami bersama semua pengurus akan tetap mengawal kebersihan di Kampung Pondok," kata Hongky.
Saat ini, terang Hongky, LPS Kampung Pondok memiliki satu unit becak motor yang digunakan untuk berpatroli di lingkungan hingga tengah malam. Sedangkan, empat petugas LPS masih menggunakan becak motor pribadi untuk mengambil sampah dari rumah - rumah. Tetapi Hongky mengaku bisa tetap bekerja maksimal.
"Meski demikian, kami masih memerlukan tambahan armada becak motor. Sebab kawasan Pondok yang merupakan kawasan bisnis dan kuliner suasananya tetap ramai siang malam, maka kami juga akan mengaktifkan pengambilan sampah siang malam, agar tak ditemukan lagi sampah berserakan sisa pedagang baik siang maupun malam hari,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, LPS ini juga mendapat bantuan berupa tempat sampah terpilah dan komposter dari DKP dan Bapedalda. (du)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »