BentengSumbar.com --- Maraknya tawuran antar pelajar saat ini telah meresahkan sebagian kalangan, terutama dunia pendidikan di kota ini. Kenakalan remaja yang berujung pada tawuran antar siswa tentu saja mencoreng nama baik sekolah dan institusi pendidikan di daerah ini. Ironisnya, kenakalan remaja tersebut sudah mulai menjurus ke ranah pidana.
Untuk mengatasi kenakalan siswa tersebut, Dinas Pendidikan Kota Padang bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan Polresta Padang telah beberapa kali melakukan razia. Baru-baru ini, jajaran Kepolisian berhasil mengamankan empat orang pelajar. Keempatnya diamankan Polsek Lubuk Begalung di Kawasan Bukit Lampu karena diduga melakukan aksi pendurian kendaraan bermotor.
Sebagai Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Iswandi Mochtar menilai kenakalan remaja dan tindakan kriminalitas yang mereka lakukan merupakan salah satu cara dalam mencari jati diri di luar sekolah dan rumah tangga. Dalam masa pencarian jati diri tersebut, banyak diantara para pelajar dan remaja yang salah arah, sehingga melakukan tindakan dan kegiatan yang bersifat negetif.
Dikatakan Iswandi, agar para pelajar dan remaja ini tidak salah langkah dibutuhkan pengawasan orang tua di rumah dan guru di sekolah, sehingga mereka tidak terbawa arus dan melakukan perbuatan yang merugikan diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka menjadi anak-anak yang berprestasi yang tidak hanya membanggakan kedua orang tuanya, dan sekolah, tetapi juga bangsa ini.
Menurut Alumni SMAN 5 Padang ini, siswa juga harus diberi informasi yang cukup tentang bahaya kenakalan. Disamping itu, pembelajaran moral dan pembentukan karakter perlu dilakukan secara terus menerus, sehingga mereka tidak melakukan perbuatan menyimpang di luar rumah dan sekolah. Untuk itu, Iswandi mendukung penuh program Didikan Subuh dan Wirid Remaja yang kembali dicanangkan Pemko Padang.
"Kemaren saya juga menyampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Padang tentang tawuran pelajar yang diamankan Polsek Kuranji beberapa waktu lalu. Saya meminta pihak dinas dapat mengumpulkan seluruh kepala sekolah SMA/SMK yang ada di Kota Padang untuk melakukan pertemuan membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan siswa dan sudah mengarah ke ranah hukum," ungkap Ketua Yayasan Syech Umar Khalil ini.
Dengan adanya pertemuan tersebut, ungkap Iswandi lagi, dapat ditekankan kepada kepala sekolah agar lebih dapat mengawasi dan bertanggungjawab bagi siswa mereka yang kedapatan melakukan hal-hal yang negetif. Bagi kepala sekolah yang tidak sanggup mengawasi anak didiknya, diminta mengundurkan diri. "Namun sampai saat ini, belum ada kita terima konfirmasi dari disdik tentang gagasan itu," tegasnya. (by/mul)
Untuk mengatasi kenakalan siswa tersebut, Dinas Pendidikan Kota Padang bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan Polresta Padang telah beberapa kali melakukan razia. Baru-baru ini, jajaran Kepolisian berhasil mengamankan empat orang pelajar. Keempatnya diamankan Polsek Lubuk Begalung di Kawasan Bukit Lampu karena diduga melakukan aksi pendurian kendaraan bermotor.
Sebagai Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Iswandi Mochtar menilai kenakalan remaja dan tindakan kriminalitas yang mereka lakukan merupakan salah satu cara dalam mencari jati diri di luar sekolah dan rumah tangga. Dalam masa pencarian jati diri tersebut, banyak diantara para pelajar dan remaja yang salah arah, sehingga melakukan tindakan dan kegiatan yang bersifat negetif.
Dikatakan Iswandi, agar para pelajar dan remaja ini tidak salah langkah dibutuhkan pengawasan orang tua di rumah dan guru di sekolah, sehingga mereka tidak terbawa arus dan melakukan perbuatan yang merugikan diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka menjadi anak-anak yang berprestasi yang tidak hanya membanggakan kedua orang tuanya, dan sekolah, tetapi juga bangsa ini.
Menurut Alumni SMAN 5 Padang ini, siswa juga harus diberi informasi yang cukup tentang bahaya kenakalan. Disamping itu, pembelajaran moral dan pembentukan karakter perlu dilakukan secara terus menerus, sehingga mereka tidak melakukan perbuatan menyimpang di luar rumah dan sekolah. Untuk itu, Iswandi mendukung penuh program Didikan Subuh dan Wirid Remaja yang kembali dicanangkan Pemko Padang.
"Kemaren saya juga menyampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Padang tentang tawuran pelajar yang diamankan Polsek Kuranji beberapa waktu lalu. Saya meminta pihak dinas dapat mengumpulkan seluruh kepala sekolah SMA/SMK yang ada di Kota Padang untuk melakukan pertemuan membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan siswa dan sudah mengarah ke ranah hukum," ungkap Ketua Yayasan Syech Umar Khalil ini.
Dengan adanya pertemuan tersebut, ungkap Iswandi lagi, dapat ditekankan kepada kepala sekolah agar lebih dapat mengawasi dan bertanggungjawab bagi siswa mereka yang kedapatan melakukan hal-hal yang negetif. Bagi kepala sekolah yang tidak sanggup mengawasi anak didiknya, diminta mengundurkan diri. "Namun sampai saat ini, belum ada kita terima konfirmasi dari disdik tentang gagasan itu," tegasnya. (by/mul)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »