![]() |
Foto Bersama Usai Pembukaan |
BentengSumbar.com --- Jemaah dan santriwan-santriwati SD, SLTP,SLTA memenuhi Mesjid Jamiatul Huda Simpang Katapiang, Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Jumat subuh (4/7). Sebanyak 9 mesjid dan 19 mushalla yang melaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan1435 H/2014 di lingkungan Kuranji dipusatkan di masjid Jamiatul Huda dan dibuka Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, didampigi Camat Kuranji M. Frengky Willianto serta para pemuka masyarakat daerah itu.
Takbir berkumandang dan menggema dari para santriwan/ti yang dikomandoi Walikota Mahyedi untuk menyemarakkan dan menyemangati pembukaan kegiatan keagamaan yang diikuti para siswa-siswi se Kota Padang itu. Pesantren Ramadhan tahun 2014 ini adalah yang ke 11, dan sepuluh tahun telah dilaksanakan, tentu banyak pelajaran yang teah dipetik para siswa-siswi. Namun masih ada mushalla/masjid yang melaksanakan belum sesuai dengan apa yang digariskan.
Pesantren Ramadhan dilaksanakan sejak tahun 2004 dan hingga tahun 2013 telah sepuluh kali kegiatan di Kota Padang dengan segala kekurangan dan kelebihan dapat dikatakan plusnya jauh melebihi minusnya. Hal ini juga dibuktikan ketika pemerintah pusat menggemborkan pendidikan berkarakter pada tahun 2010 lalu, sedangkan Pemko Padang telah memulai sejak sepuluh tahun lalu, ungkap Mahyedi.
Tahun 2014 ini pesantren Ramadhan mengusung tema “Optimalisasi Ilmu, Iman dan Amal.” Sedangkan tahun 2013 lalu, bertajuk “ Penanaman, pengembangan dan pembiasaan Akhlaqul Karimah Berbasis Alqur’an.” Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan ini adalah upaya untuk membentuk generasi muda memiliki akhlak yang islami dan mulia. Pesantren Ramadhan untuk menumbuh dan mengembangkan kecerdasan spiritual,jiwa yang beriman dan bertagwa kepada Allah swt.
Membangun kecerdasan emosional,orang-orang yang peka terhadap sosial, tau raso jopareso, tau jo rantiang nan akan manusuak. Kecerdasan intelektual, memiliki pengetahuan yang baik. Tiga kecerdasan ini upaya yang ditanamkan pada generasi muda kita, sebagai harapan bangsa, sebut Walikota H. Mahyeldi Ansharullah.
Jadi, untuk kesinambungan dan pemantapan nilai-nilai Pesantren Ramadhan selama ini, makan tahun ini pesantren Ramadhan difokuskan pada upaya memaksimalkan kualitas penanaman keimanan dan pengetahuan keagamaan para peserta didik. Dengan keimanan yang kuat dan pengetahuaan agama yang memadai diharapkan akan melahirkan aktualisasi pengamalan islam dengan benar. Oleh karena itu tema Pesantren Ramadhan 1435 H/2014 ini mengemukakan “Optimalisasi Iman, ilmu dan amal.”
Sementara itu, Camat Kuranji M. Frengki Willianto menjelaskan, masjid dan mushalla penyelengara pesantren Ramadhan sebanyak 28, masjid 9 dan mushalla 19. Jumlah peserta secara keseluruhan, mulai dari murid SD, SLTP dan SLTA sekitar 2354 orang.
Pelaksanaan pesantren Ramadhan juga dinilai tim Pemko Padang, tahun lalu Kuranji meraih juara II yaitu masjid Jamiatul Muslimin, di Taruko, Korong Gadang. Untuk itu diharapkan kepada panitia pesantren Ramadhan tahun 2014 agar bisa meningkatkan prestasinya, meraih juara pertama se Kota Padang.
Dikatakan Frengki, program pelayanan untuk masyarakat yang dikemasnya, yakni “Nawa Karya Pasti Siaga.” Huruf demi huruf dijelaskannya kepada jemaah yang pada intinya adalah untuk memberikan pelayanan yang baik serta untuk mensejahterakan masyarakat.
Nawa bahasa sangskerta, artinya sembilan, kenapa sembilan, bagaimana kalau tujuk dan delapan, karena angka sembilan identik dengan kuranji. Di Kuranji terdiri dari 9 kelurahan, 9 suku dan lain sebagainya. Begitu Frengky menjelaskan huruf demi huruf-nya. (rel)
Takbir berkumandang dan menggema dari para santriwan/ti yang dikomandoi Walikota Mahyedi untuk menyemarakkan dan menyemangati pembukaan kegiatan keagamaan yang diikuti para siswa-siswi se Kota Padang itu. Pesantren Ramadhan tahun 2014 ini adalah yang ke 11, dan sepuluh tahun telah dilaksanakan, tentu banyak pelajaran yang teah dipetik para siswa-siswi. Namun masih ada mushalla/masjid yang melaksanakan belum sesuai dengan apa yang digariskan.
Pesantren Ramadhan dilaksanakan sejak tahun 2004 dan hingga tahun 2013 telah sepuluh kali kegiatan di Kota Padang dengan segala kekurangan dan kelebihan dapat dikatakan plusnya jauh melebihi minusnya. Hal ini juga dibuktikan ketika pemerintah pusat menggemborkan pendidikan berkarakter pada tahun 2010 lalu, sedangkan Pemko Padang telah memulai sejak sepuluh tahun lalu, ungkap Mahyedi.
Tahun 2014 ini pesantren Ramadhan mengusung tema “Optimalisasi Ilmu, Iman dan Amal.” Sedangkan tahun 2013 lalu, bertajuk “ Penanaman, pengembangan dan pembiasaan Akhlaqul Karimah Berbasis Alqur’an.” Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan ini adalah upaya untuk membentuk generasi muda memiliki akhlak yang islami dan mulia. Pesantren Ramadhan untuk menumbuh dan mengembangkan kecerdasan spiritual,jiwa yang beriman dan bertagwa kepada Allah swt.
Membangun kecerdasan emosional,orang-orang yang peka terhadap sosial, tau raso jopareso, tau jo rantiang nan akan manusuak. Kecerdasan intelektual, memiliki pengetahuan yang baik. Tiga kecerdasan ini upaya yang ditanamkan pada generasi muda kita, sebagai harapan bangsa, sebut Walikota H. Mahyeldi Ansharullah.
Jadi, untuk kesinambungan dan pemantapan nilai-nilai Pesantren Ramadhan selama ini, makan tahun ini pesantren Ramadhan difokuskan pada upaya memaksimalkan kualitas penanaman keimanan dan pengetahuan keagamaan para peserta didik. Dengan keimanan yang kuat dan pengetahuaan agama yang memadai diharapkan akan melahirkan aktualisasi pengamalan islam dengan benar. Oleh karena itu tema Pesantren Ramadhan 1435 H/2014 ini mengemukakan “Optimalisasi Iman, ilmu dan amal.”
Sementara itu, Camat Kuranji M. Frengki Willianto menjelaskan, masjid dan mushalla penyelengara pesantren Ramadhan sebanyak 28, masjid 9 dan mushalla 19. Jumlah peserta secara keseluruhan, mulai dari murid SD, SLTP dan SLTA sekitar 2354 orang.
Pelaksanaan pesantren Ramadhan juga dinilai tim Pemko Padang, tahun lalu Kuranji meraih juara II yaitu masjid Jamiatul Muslimin, di Taruko, Korong Gadang. Untuk itu diharapkan kepada panitia pesantren Ramadhan tahun 2014 agar bisa meningkatkan prestasinya, meraih juara pertama se Kota Padang.
Dikatakan Frengki, program pelayanan untuk masyarakat yang dikemasnya, yakni “Nawa Karya Pasti Siaga.” Huruf demi huruf dijelaskannya kepada jemaah yang pada intinya adalah untuk memberikan pelayanan yang baik serta untuk mensejahterakan masyarakat.
Nawa bahasa sangskerta, artinya sembilan, kenapa sembilan, bagaimana kalau tujuk dan delapan, karena angka sembilan identik dengan kuranji. Di Kuranji terdiri dari 9 kelurahan, 9 suku dan lain sebagainya. Begitu Frengky menjelaskan huruf demi huruf-nya. (rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »