Penganiayaan Tahanan Politik Picu Unjuk Rasa Baru di Bahrain

BentengSumbar.com --- Tekanan dan intimidasi rezim Bahrain terhadap oposisi tidak menyurutkan oposisi dalam melanjutkan aksi protes. Beberapa daerah di Bahrain, termasuk Bani Jamrah, Diraz, dan Ma’ameer kembali dilanda unjuk rasa protes mengecam pemerintah dan menyokong para tahanan politik, Sabtu (27/4/2014).

Unjuk rasa kali ini dipicu oleh aksi mogok makan sekitar 400 tahanan sebagai aksi protes terhadap perlakuan buruk dan penganiyaan yang mereka alami di penjara. Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel solidaritas mereka kepada para tahanan politik. Aksi demo berlangsung ketika pemerintah Manama mengabaikan seruan internasional supaya membebaskan para tahanan politik.

Faksi al-Wifaq yang merupakan kelompok oposisi yang dominan di Bahrain dalam pesannya di Twitter Sabtu kemarin menyebutkan bahwa keluarga para tahanan politik telah meminta kepada Palang Merah Internasional dan organisasi-organisasi peduli hak asasi manusia (HAM) supaya turun tangan mencegah kekerasan dan pelecehan yang dialami para tahanan.

Al-Wifaq juga menyebutkan bahwa beberapa tahanan jatuh pingsan akibat dianiaya. Sebagian tahanan juga dihina dengan berbagai cara, termasuk dicukur rambutnya dan disuruh menghina tokoh-tokoh keagamaan mereka. Pihak keluarga juga cemas terutama sejak mereka tidak diizinkan menjenguk tahanan.

Menurut al-Wifaq, sekitar 1,500 tahanan dianiya di penjara pusat tempat rezim al-Khalifa menahan para aktivis politik dengan dakwaan mengganggu stabilitas politik dan keamanan.

Para tahanan sendiri juga merilis statemen menyatakan bahwa apa yang terjadi pada Rabu malam lalu jelas-jelas melanggar konvensi Jenewa karena melakukan penyiksaan mental dan fisik terhadap tahanan. Mereka menyebutkan bahwa aksi penyiksaan itu terjadi di penjara pusat dalam bangunan no.4.

Kementerian Dalam Negeri Bahrain membantah statemen tersebut dan menyatakan pihak administrasi penjara memperlakukan tahanan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku di negara ini.

Bahrain sering dilanda demonstrasi sejak pertengahan Februari 2011. Massa pengunjuk rasa menuntut demokrasi dan mendesak al-Khalifa supaya mundur dari kursi kekuasaan. (*/LI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »