Fauzi Bahar dilewakan sebagai Datuk Nan Putih oleh Ninik Mamak Suku Koto Nagari Koto Tangah |
BentengSumbar.com --- Walikota Padang DR. H. Fauzi Bahar, M. Si resmi menyandang gelar Datuk Nan Sati, Rabu (23/1). Dia dinobatkan menjadi datuk di Mesjid Raya Balai Gadang oleh ninik mamak Suku Koto, Nagari Koto Tangah.
Ketua KAN Koto Tangah H. Ahlidir Datuk Mudo mengatakan keputusan diberikannya gelar Datuak Nan Sati kepada Fauzi Bahar berdasarkan kesepakatan mamak empat niniak suku Koto Nagari Koto Tangah setelah meneliti segala persyaratan, seperti surat-surat dan wawancara.
"Kita berharap, semoga gelar yang diemban, dapat dipertanggungjawabkan dan dijalani sebagamana mestinya," ujarnya.
Dikatakannya, gelar datuak ada di Koto Tangah berdasarkan ada tiga keputusan dari penghulu, mamak, niniak dan rang tua adat di Koto Tangah. Lalu, bagi yang tua dari Fauzi Bahar dianjurkan memanggil dengan sebutan rang kayo dan juga istrinya. Kemudian, bagi yang kecil memanggil dengan sebutan mak datuak. Kecuali, bagi istrinya Mutiawati, tua dan muda semuanya memanggil rang kayo.
Sementara itu Fauzi Bahar setelah dinobatkan sebagai Datuak Nan Sati mengatakan, bahwa gelar yang disandangkan kepadanya merupakan penghargaan dari suku Koto Nagari Koto Tangah. Dirinya telah diangkat sebagai niniak mamak bajinih adat, dan menjadi suatu kehormatan bagi dirinya.
"Saya bertekat, adat yang ada di Koto Tangah ini kembali tegak diantara anak kamanakan kita sebagaimana peranan mamak. Dan akan mendekatkan balai-balai adat dengan masjid. Sebab, keduanya tak bisa dipisahkan di Minangkabau,” ujarnya. (david)
Ketua KAN Koto Tangah H. Ahlidir Datuk Mudo mengatakan keputusan diberikannya gelar Datuak Nan Sati kepada Fauzi Bahar berdasarkan kesepakatan mamak empat niniak suku Koto Nagari Koto Tangah setelah meneliti segala persyaratan, seperti surat-surat dan wawancara.
"Kita berharap, semoga gelar yang diemban, dapat dipertanggungjawabkan dan dijalani sebagamana mestinya," ujarnya.
Dikatakannya, gelar datuak ada di Koto Tangah berdasarkan ada tiga keputusan dari penghulu, mamak, niniak dan rang tua adat di Koto Tangah. Lalu, bagi yang tua dari Fauzi Bahar dianjurkan memanggil dengan sebutan rang kayo dan juga istrinya. Kemudian, bagi yang kecil memanggil dengan sebutan mak datuak. Kecuali, bagi istrinya Mutiawati, tua dan muda semuanya memanggil rang kayo.
Sementara itu Fauzi Bahar setelah dinobatkan sebagai Datuak Nan Sati mengatakan, bahwa gelar yang disandangkan kepadanya merupakan penghargaan dari suku Koto Nagari Koto Tangah. Dirinya telah diangkat sebagai niniak mamak bajinih adat, dan menjadi suatu kehormatan bagi dirinya.
"Saya bertekat, adat yang ada di Koto Tangah ini kembali tegak diantara anak kamanakan kita sebagaimana peranan mamak. Dan akan mendekatkan balai-balai adat dengan masjid. Sebab, keduanya tak bisa dipisahkan di Minangkabau,” ujarnya. (david)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »